Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DIABETES masih menjadi ancaman, terutama di negara berkembang. Hingga saat ini, Indonesia masih menjadi negara dengan populasi pengidap diabetes terbesar keempat di dunia setelah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
Peningkatan penderita yang terus terjadi berbanding lurus dengan peningkatan varian obat diabetes. Sayangnya, hal tersebut saat ini cenderung belum diikuti dengan peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan dalam menentukan pilihan obat.
"Beberapa tahun terakhir ragam obat diabetes sangat meningkat. Bermunculannya implikasi pada berbagai organ lain yang dialami penderita diabetes menjadi penyebabnya," ungkap dokter spesialis penyakit dalam dan Ketua Jakarta Diabetes Meeting 2016 Dyah Purnamasari S saat konferensi pers di Hotel Marriot, Jakarta, kemarin (8/11).
Dyah mengatakan selama ini fokus pengobatan diabe-tes dilakukan pada organ pankreas. Namun, seiring dengan waktu, diabetes terus mengalami peningkatan dampak dan membutuhkan berbagai pengobatan pada organ lain. "Dulu hanya tiga organ yang terkait dengan diabetes, saat ini jadi setidaknya ada delapan organ terkait dengan diabetes. Jadi itu mengapa orang berusaha mencari obat-obat yang berusaha meng-cut di berbagai organ.
"Di antara obat varian baru, yang paling banyak ialah yang berusaha menstimulasi enzim di saluran cerna dan ginjal. Obat-obat baru itu bekerja di organ-organ yang memang baru ditemukan berpengaruh langsung pada kondisi diabetes.
Konsultan Endokrin RSCM, Jakarta, Suharko Soebardi di kesempatan itu mengatakan, di berbagai belahan dunia, upaya perbaikan angka diabetes masih sulit dilakukan. Selain gaya hidup, minimnya penanganan dini akibat ketidaksadaran pasien bila menderita diabetes kerap menyababkan komplikasi.
"Mayoritas penderita diabetes tidak melakukan pengecekan rutin. Padahal, saat ini pengecekan kadar gula darah tidak hanya dapat dila-kukan di laboratorium," ungkap Suharko. (Pro/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved