Menag Sebut Dialog sebagai Titik Temu

Indriyani Astuti
06/11/2016 17:57
Menag Sebut Dialog sebagai Titik Temu
(MI/ROMMY PUJIANTO)

MENTERI Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan bahwa dialog antarumat beragama merupakan titik temu dari keberagaman dan cara pandang yang berbeda-beda.

Hal itu dia tegaskan menanggapi pertanyaan ada atau tidaknya rencana Kementerian Agama mengajak para tokoh untuk berdialog terkait tututan masyarakat terhadap pernyataan Gubernur DKI Jakarta Non Aktif Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

"Jadi dialog menjadi sesuatu yang harus dilakukan untuk mencoba cari titik temu dari sebuah keberagaman cara pandang," ujar Lukman seusai membuka acara gerak jalan dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama yang digelar di Jakarta, Minggu (6/11).

Turut hadir dalam acara itu sejumlah tokoh lintas agama di antaranya Ketua Umum Sekte Nichiren Shoshu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imam Pituduh.

Acara yang dihadiri oleh ribuan orang itu diinisiasi oleh Parishada Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) yang merupakan rangkaian peringatan 52 tahun NSI.

Dalam acara gerak jalan bersama untuk merawat kerukunan umat beragama, Lukman mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga kerukukan antar umat.

Dirinya juga meminta supaya agama tidak dijadikan sebagai dasar untuk menilai perbuatan atau tindakan umat yang beragama lain. Justru, menurutnya, agama harus dijadikan faktor merekatkan hubungan antar sesama di tengah keberagaman.

"Saya kira, kita harus bisa proaktif menghormati, menghargai perbedaan yang ada pada pihak lain, daripada kita menuntut agar orang lain yang berbeda itu, menghargai atau menghormati diri kita. Kalau semua umat beragama melakukan hal demikian, maka apa yang diwariskan pendahulu kita, hidup rukun, hidup damai, hidup bertenggang rasa, toleransi di tengah keragaman, dapat kita rawat," tuturnya.

Ia pun menghargai aksi yang dalam rangka menyampaikan aspirasi yang dilakukan ribuan umat islam pada 4 Nopember lalu, berjalan dengan damai.

Hanya saja, dirinya menyayangkan adanya pihak yang memprovokasi massa untuk berbuat kerusuhan, Lukman berharap aparat penegak hukum dapat mendalami pihak yang melakukan hal itu.

"Tentu kalau aksi kemarin itu memang sesungguhnya aksi damai dan para penggagasnya sejauh yang saya tahu mereka berniat untuk lakukan aksi damai. Memang kita sayangkan menjelang isya kemudian terjadi insiden kerusuhan, mudah mudahan aparat penegak hukum kita bisa mendalami dan mengungkap siapa yang melakukan hal-hal. Tapi secara keseluruhan kita melihat sejak awal sampai magrib aksi itu tak ada kerusuhan atau hal yang mengusik dan mengganggu," tutur Lukman. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya