Festival Jagalan Digelar di Kotagede

Basuki Eka Purnama
30/10/2016 14:18
Festival Jagalan Digelar di Kotagede
(Dok AirAsia)

Festival Jagalan digelar di kawasan bersejarah Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta selama dua hari yaitu pada 29 dan 30 Oktober 2016.

Acara tersebut diinisiasi oleh kelompok Arsitek Komunitas Jogja (Arkom Jogja dan Karang Taruna Desa Jagalan dengan sokongan dana dari AirAsia Foundation.

Festival Jagalan bertujuan memamerkan kekayaan peninggalan kawasan yang sarat dengan sejarah, melalui suguhan beragam karya arsitektur, film dan fotografi, serta karya seni lainnya.

Rangkaian perayaan tahun ini diawali dengan diselenggarakannya kompetisi film pendek, street art, dan selfie photography, yang mengajak seluruh peserta untuk mengirimkan karyanya dengan tema ‘Pinyi Jagalan’.

Pemenang yang akan diumumkan pada 30 Oktober 2016 akan menerima berbagai hadiah menarik, termasuk tiket AirAsia dan kesempatan memamerkan karyanya di seluruh saluran media yang dimiliki oleh AirAsia untuk membantu mempromosikan pariwisata sejarah di Yogyakarta.

Sepanjang Sabtu dan Minggu, para relawan muda dan seniman setempat menggelar beragam wokshop, diskusi, pameran, pertunjukkan, dan kompetisi.

Pengunjung berkesempatan mencoba mempraktikkan karya seni tradisional yang langka langsung dari pakarnya. Festival Jagalan terbuka luas bagi partisipasi masyarakat mulai pukul 10:00 hingga 22:00 setiap hari.

Komisaris AirAsia Indonesia Dharmadi mengatakan, "Program konservasi ini diinisasi dalam rangka menggali lebih dalam potensi pariwisata yang dimiliki Kotagede dan di saat yang bersamaan mengajak masyarakat setempat untuk turut serta berpartisipasi. Kami merasa sangat terhormat dapat kembali mendukung program ini, yang juga berfungsi sebagai pengingat kepada kita semua betapa berharganya kebudayaan di Kotagede dan betapa pentingnya untuk turut berbangga dalam melestarikannya."

"Mendukung pariwisata lokal melalui usaha kecil dan menengah juga merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan AirAsia terhadap program pemerintah dalam membawa 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019," tambahnya.

Sepanjang akhir pekan, relawan pemuda setempat dan para pengrajin juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan lokakarya, diskusi, pameran, pertunjukan, dan kompetisi.

Pengunjung akan menikmati kesempatan langka untuk mencoba membuat karya seni tradisional dipandu langsung oleh para praktisi ahli di bidangnya.

Beberapa acara utama lainnya antara lain adalah lokakarya membuat skesta oleh arsitek Arkomjogja dan juga lokakarya kerajinan perak oleh pengrajin Selaka Kotagede.

Jantung dari festival akhir pekan itu tetap Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka yang menawarkan kesempatan kepada pengunjung untuk mengeksplorasi artefak dan peninggalan sejarah sebuah desa yang berusia ratusan tahun.

Festival kali ini juga memperkenalkan rute telusur kampung yang baru yang akan membawa pengunjung melihat peninggalan Kesultanan Mataram yang terkenal.

Jagalan adalah salah satu dari lima desa yang membentuk zona inti kawasan bersejarah Kotagede, yang dulunya merupakan ibu kota kerajaan Islam pada abad ke-16.

"Wajah desa yang dikenal sebagai akar dari perdagangan perak sejak 500 tahun yang lalu telah banyak berubah selama 20 tahun terakhir dan kami berharap untuk menggunakan kesempatan ini untuk lebih meningkatkan kesadaran pentingnya konservasi budaya kepada masyarakat, menyusul hasil positif sejak diluncurkannya Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka tahun lalu," ujar Koordinator Arkomjogja Yuli Kusworo.

"Konservasi warisan budaya hanya akan dapat berjalan jika penduduk setempat juga mengambil tindakan dan secara aktif melibatkan diri untuk bekerja sama. Melalui dukungan dari AirAsia Foundation, kami akan terus mengembangkan potensi yang dimiliki kawasan ini dan mudah-mudahan dapat menjadikan festival ini sebagai ajang tahunan untuk terus menjalanankan konservasi dengan pendekatan berbasis masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada AirAsia atas dukungannya terhadap pelestarian pusaka," tambah Yuli.

Saat pidato pembukaan Jagalan Festival, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Tazbir Abdullah mengucapkan terima kasih kepada Arkomjogja dan AirAsia atas perhatian mereka terhadap pariwisata di Kotagede, Yogyakarta.

“AirAsia telah sangat nyata membawa banyak wisatawan ke Yogyakarta, bahkan turut memasarkan hasil kerajinan perak karya masyarakat Kotagede di penerbangan AirAsia. Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta di 2019 dan 275 juta wisatawan domestik dan maskapai adalah partner kita yang sangat strategis untuk mencapai target tersebut,” ujar Tazbir.

“Festival Jagalan ini dapat menjadi pemicu pertumbuhan dan memberi satu semangat kepada seluruh warga di sini untuk lebih siap lagi menjadi tuan rumah yang baik kepada wisatawan yang datang. Kami ingin melihat Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang jumlah tamunya terus meningkat dan tentu saja pada akhirnya membawa kesejahteraan yang lebih baik lagi untuk seluruh masyarakatnya,” tambahnya. (RO/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya