Desainer Muda pun Unjuk Karya di JFW 2017

Rosmery Sihombing
28/10/2016 06:30
Desainer Muda pun Unjuk Karya di JFW 2017
(Ist)

PERGELARAN busana Jakarta Fashion Week (JFW) di Senayan City boleh dibilang surganya para fesyenista. Tahun ini merupakan yang kesembilan kalinya JFW diselenggarakan. Ratusan fesyenista terlihat berbondong-bondong datang menyaksikan peragaan busana yang berlangsung 22-28 Oktober 2016.

Uniknya, pada pestanya para perancang dan fesyenista itu, bukan cuma perancang senior yang boleh unjuk kehebatan dalam mendesain busana. Sejumlah desainer muda berbakat pun diberi kesempatan menampilkan hasil karya mereka. Pada pergelaran busana Rabu (26/10) siang, tiga desainer muda, yakni dua dari Indonesia dan satu dari Malaysia masing-masing menampilkan 16 desain mereka.

Diana Rikasari dengan bendera Schmiley Mo tampil dengan busana siap pakai yang khusus dirancang untuk perempuan modern di perkotaan bergaya unik dan berani. Hal itu bisa dilihat dengan sejumlah busananya yang menggunakan warna-warna denim. Keunikan dan keberanian yang dimaksud blogger fesyen itu adalah beraninya memadukan potongan busana dengan tabrak warna, namun tetap terlihatdalam komposisi yang harmoni.

"Nama Schmiley Mo diambil dari Schmiley yang artinya selalu senyum, dan Mo berarti modest. Inspirasi saya dalam menciptakan koleksi busana adalah segala hal yang bersifat fun dan kekanakan. Dan saya mentransformasikan sifat tersebut menjadi pakaian orang dewasa," ujar Diana yang juga menampilkan karyanya di Kuala Lumpur Fashion Week (KLFW) Agustus 2016 lalu.

Desainer muda dari Indonesia yang tampil ialah Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini. Mereka bekerja sama melahirkan gaya busana muslim dengan merek dagang Kami Idea.

Gaya busana untuk kaum muslimah muda di perkotaan dari Kami Idea terlihat menekankan kenyamanan dalam setiap kesempatan. Penggunaan bahan cetak eksklusif membuat busana tersebut langsung dikenali oleh penggemarnya.

"Inspirasi Kami Idea berasal dari seseorang yang mengejar impian mereka di kota besar. Sebagai kota yang sangat ramai, kadang bisa membuat orang merasa kesepian. Perasaan kesepian mengakibatkan timbulnya independen, sehingga penggunaan pola batu bata yang melambangkan dinding tentang bagaimana orang-orang tinggal di kota secara independen," jelas Istafiana yang juga menggarap busana pengantin untuk kaum muslimah.

Pada tren fesyen 2017, lanjutnya, Kami Idea tetap menampilkan kesan feminin dan lebih bermain ke arah detail, seperti penggunaan bordir, payet, dan sulam benang.

Di sisi lain, desainer asal Malaysia Raja Nadia Sabrina yang membawa bendera Aere untukkarya busananya menampilkan gaya agak formal dan panjang. Ia memberi tema pada koleksi terbarunya itu Love.

Warna-warna cerah dengan garis-garis tebal merupakan ekspresi dari cinta itu sendiri. Koleksi busana Aere adalah pakaian yang bisa dipakai kapan pun di berbagai kesempatan. Mudah dipadupadankan dan cenderung menjadi busana simpel elegan, tetapi multifungsi.

Hal itu bisa dilihat dari busana yang dibawakan siang itu. Dengan dua membeli dua pasang busana yang berbeda,berarti konsumen sudah bisa menggunakannya selama empat hari atau ke empat acara berbeda dengan busana yang terkesan berbeda pula.

Semua hasil karya para perancang tersebut bisa dimiliki melalui Fashion Valet, yakni salah satu portal e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Menurut Vivi Yusof, pendiri portal tersebut, selain tiga merek busana yang tampil di JFW 2017, ada 400 merek lain yang dipasarkannya melalui daring di Malaysia, Indonesia, dan Singapura. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya