Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TERPAPAR polusi udara di waktu yang lama akan meningkatkan risiko menderita tekanan darah tinggi. Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 41 ribu warga kota Eropa yang dirilis pada Selasa (25/10).
Polusi suara yang konstan, terutama bunyi lalu lintas, juga meningkatkan risiko hipertensi, ungkap penelitian yang diterbitkan dalam European Heart Journal tersebut.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama bagi kematian dini.
Penelitian tersebut menemukan bahwa satu orang dewasa tambahan per 100 orang dalam usia yang sama mengalami tekanan darah tinggi di kawasan paling mengalami polusi udara di kota dibandingkan wilayah yang udaranya lebih bersih.
Risiko mengalami tekanan darah tinggi akibat polusi udara sama tingginya dengan mereka yang menderita overweight dengan indeks massa tubuh (BMI) 25-30.
Untuk melakukan penelitian itu, 33 pakar yang dipimpin Barbara Hoffmann, profesor dari Heinrich-Heine-University di Duesseldorf, Jerman memonitor 41.071 orang di Norwegia, Swedia, Denmark, Jerman, dan Spanyol antara lima dan sembilan tahun.
Pada waktu yang sama, para peneliti juga memeriksa kualitas udara per tahunnya di setiap lokasi dalam periode dua pekan antara 2008 dan 2011, mengukur berbagai partikel udara.
Setiap peningkatan lima mikrogram dari partikel tersebut meningkatkan risiko hipertensi bagi seperlima orang yang tinggal di kawasan berpolusi dibanding area yang tidak berpolusi.
Tidak satu pun partisipan menderita hipertensi di awal penelitian. Namun, di periode lanjutan, 6.2017 orang atau sekitar 15% melaporkan mengalami hipertensi atau mulai mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah.
Untuk polusi suara, para peneliti menemukan bahwa mereka yang tinggal di jalanan yang ramai terutama di malam hari, rata-rata, 6% lebih tinggi mengalami hipertensi dibanding area yang tingkat kebisingannya setidaknya lebih rendah 20%.
Polusi udara diperkirakan memengaruhi jantung dan pembuluh darah dengan menyebabkan inflamasi, meningkatkan molekul yang merusak atau yang disebut oxidative stress, dan tidak seimbangnya sistem syaraf.
Adapun polusi suara diperkirakan memengaruhi fungsi sistem syaraf dan sistem hormon. (AFP/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved