Jakarta Fashion Week Pamerkan Kolaborasi Perancang Internasional

SURGA bagi para fashionista kembali hadir di Jakarta. Kemarin, Sabtu (22/10), Jakarta Fashion Week (JFW) resmi digelar untuk kesembilan kalinya.

Tenda-tenda berwarna putih bertempat di Mal Senayan City menandai dimulainya gelaran fesyen akbar itu. Ratusan fashionista berbondong-bondong datang untuk menyaksikan peragaan busana yang membuka gelaran fesyen akbar itu.

Selama sepekan penuh, mulai 22 Oktober hingga 28 Oktober, sebanyak 70 peragaan busana akan memamerkan 3.000 busana mulai dari jenis ready-to-wear, modest wear, haute couture dan aksesoris rancangan 250 desainer lokal dan mancanegara.

Karya-karya desainer itu akan dikenakan oleh 230 model. Diperkirakan lebih dari 30.000 fashionista membanjiri perhelatan Jakarta Fashion Week 2017.

"Rangkaian program yang digelar sejak awal tahun, seperti workshop, seminar, Buyer's Room, Factory Visit serta sejumlah prestasi yang diukir melalui partisipasi para desainer di berbagai pentas internasional akan dilanjutkan dengan perayaan pesta mode akbar (JFW)," kata Svida Alisjahbana, Ketua Umum Jakarta Fashion Week pada pembukaan Jakarta Fashion Week di Mal Senayan City, Jakarta, Sabtu (22/10).

Tidak hanya label anak bangsa yang akan menampilkan karya tangannya, sejumlah label mancanegara dari Jepang, Thailand, Korea Selatan, India, Inggris dan Australia turut dipamerkan.

Kolaborasi fesyen juga akan dilakukan melalui berbagai organjsasi dan pusat kebudayaan internasional. Fashion show kolaborasi tersebut menghadirkan nama-nama besar dunia fesyen, antara lain Lie Sang Bong dari Korea Selatan, Suzuki Takayuki dari Jepang, Eka dan Amrich dari India dan Richard Malon dari Inggris.

Meski porsi desainer internasional terkesan mendominasi, gelaran JFW akan diawali dengan koleksi para desainer Indonesia Fashion Forward, seperti Lotuz, Peggy Hartanto, Yosafat Dwi Kurniawan, Tex Saverio, dan Sean & Sheila.

"Sejumlah desainer yang telah ditempa pengalaman dan prestasi dalam industri fesyen Indonesia juga akan menampilkan koleksi terkini, antara lain Anne Avantie, Itang Yunasz, Musa Widyatmodjo dan Didi Budiarjo," lanjut Svida.

Senayan City sebagai lokasi penyelenggaraan Jakarta Fashion Week juga akan menyediakan dua kolaborasi ikonik dengan konsep runway show, yaitu bertajuk Hype Street Fashion dan GAIA Hypothesia.

Selain itu, label fesyen yang terlibat dapat melakukan transaksi penjualan bisnis dalam jumlah besar (B2B) dengan pembeli lokal dan internasional sekaligus transaksi ritel (B2C) di area fashionlink. Fashionlink dibuka resmi Senin (24/10) dan akan berlangsung selama lima hari.

"Sebagai mal tujuan belanja paling modis, Srnayan City konsisten memberi tempat untuk mempertunjukkan koleksi desainer ternama. Sebuah kehormatan bagi kami untuj keempat kalinya dapat menjadi tuan runah perhelatan akbar tahunan terbesar di Asia Tenggara," kata Veri Y.Setiady, CEO Senayan City.

LeViCo, sebuah butik yang fokus pada tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) akan kembali unjuk kebolehan dalam menciptakan koleksi busana menawan bernuansa etnik khas NTT. Setelah sukses memamerkan koleksi busana di ajang New York Fashion Week 2016, LeViCo akan ikut serta dalam Jakarta Fashion Week 2016.

Pada perhelatan tahunan bergengsi itu, LeViCo akan mempersembahkan koleksi busana bertajuk Heritage NTT yang terdiri atas 16 kebaya modern.

"Modelnya elegan dan tidak aneh-aneh, cutting-nya sederhana" kata Yurita Puji, perancang busana milik yang berkolaborasi dengan Julie Laiskodat, pemilik LeViCo.

Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf yang turut hadir dalam acara pembukaan menjelaskan industri mode memberi nilai tambah dan pencipta lapangan pekerjaan dan penyumbang devisa Indonesia.

"Berkembangnya potensi inovasi, kapasitas bisnis, serta keberanian para desainer mengedepankan label mereka sehingga mampu bersaing di pasar internasional, harus diakui merupakan buah binaan yang terasa manis bagi dunia fesyen Indonesia," kata Triawan. (OL-3)