Kemendikbud Tegaskan tidak Ada Perombakan dalam Pendidikan Karakter

Syarief Oebaidillah
19/10/2016 23:43
Kemendikbud Tegaskan tidak Ada Perombakan dalam Pendidikan Karakter
(Ist)

LANGKAH Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang akan mengoptimalkan pendidikan karakter di tingkat pendidikan dasar sejatinya hanya melanjutkan dan meningkatkan aktivitas pendidikan yang sudah berjalan.

"Jadi sesungguhnya tidak ada yang dirombak, tetapi menyelaraskan yang sudah berjalan saat ini pada setiap jejang sekolah. Sedangkan penggunaan waktu jam akademik juga sudah berjalan baik sesuai kurikulum yang digunakan," kata Wowon Wirdayat, Direktur Pembinaan SD Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (19/10).

Wowon menegaskan, penguatan pendidikan karakter yang harus dilakukan sekolah masing-masing berbeda pelaksanaanya. Menurut dia, pelaksanaan penguatan karakter tidak harus di sekolah bagi yang belum lengkap sarana dan prasarananya.

Ia mencontohkan, kegiatan penguatan karakter seperti olahraga dapat dilaksanakan di gedung olahraga atau GOR. Dan kegiatan kesenian dapat digelar di sanggar, kegiatan pengenalan budaya di museum, serta kegiatan pengajian dapat dilakukan di madrasah ibtidaiyah (MI).

"Semua atas pengendalian pihak sekolah," ujarnya.

Ia menambahkan, pada Kurikulum 2013, setiap mata pelajaran sudah terkandung pendidikan karakter dan jumlah jam pelajaran akademik porsinya telah sesuai.

"Jadi yang harus ditingkatkan adalah kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler setelah jam pelajaran," cetusnya.

Wowon menyatakan, pihak pemerintah daerah dan pusat dapat saling melengkapi program pendidikan karakter dengan membangun sarana prasarana yang belum memadai agar tercipta sekolah aman dan menyenangkan peserta didik.

Ditanya tentang contoh pendidikan karakter yang akan diberikan kepada tingkat SD, menurutnya, siswa akan diberikan tentang pemahaman nilai-nilai karakter meliputi rasa cinta Tanah Air atau nasionalisme, integritas, kerja keras, gotong royong, dan toleransi.

Selain itu, menanamkan pembiasaan pada anak didik misalnya dengan upacara bendera, berdoa sebelum mulai belajar dan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai.

"Juga menyanyikan lagu wajib dan lagu daerah sesuai kondisi daerah," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, Direktorat Pembinaan SD Kemendikbud sedang mendorong dan membantu sekolah agar memiliki toilet yang bersih dan nyaman.

Pihaknya telah membangun toilet-toilet bersih yang representatif pada 350 sekolah yang mungkin lebih bersih daripada ruang kelasnya.

"Tujuannya, kita melatih kebiasaan budaya bersih dan pada 2017 kita juga membantu pembinaan kantin sehat kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," ungkap Wowon. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya