Edukasi Budaya lewat Transformasi Digital

Putri Rosmalia Octaviyani
13/10/2016 05:00
Edukasi Budaya lewat Transformasi Digital
(ANTARA/Wira Suryantala)

KEMAJUAN teknologi sudah semakin tidak dapat terbendung. Perkembangan tersebut kerap dianggap sebagai salah satu penyumbang dampak negatif lunturnya nilai-nilai budaya. Namun, dengan pemanfaatan yang tepat, transformasi teknologi dapat diandalkan sebagai alternatif penguatan edukasi budaya.

Dunia digital tidak dapat dimungkiri juga menawarkan banyak hal yang positif bagi penguatan budaya. Kemudah­an akses informasi serta data yang dapat disajikan bisa menjadi penuntun melihat berbagai kehidupan dan budaya pada masa lalu serta sebagai upaya untuk mempersiapkan masa depan.

“Saat ini yang harus dilakukan ialah bagaimana tetap bisa menempatkan kebudayaan di tengah kondisi tersebut,” ungkap Kepala Operasional Institut Kebudayaan Google, Luisella Mazza, dalam simposium World Culture Forum (WCF) 2016 yang bertema Kebudayaan dalam dunia digital baru, di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Mazza mengatakan, dengan berkembangnya internet dan digitalisasi, upaya edukasi budaya tetap dapat dilakukan. Hal tersebut juga memberikan keuntungan dengan dihapusnya batasan fisik untuk mengakses berbagai informasi budaya dan sejarah dari berbagai belahan negara dunia.

“Yang harus diperjuangkan ialah bagaimana membuat konten yang menghadirkan pengalaman mengeksplorasi budaya yang menarik,” ungkap Mazza.

Selain itu, salah satu keuntungan adanya teknologi dalam hal budaya ialah semakin terbukanya kesempatan pegiat budaya dari berbagai negara untuk berinteraksi. Hal tersebut menjadi solusi dan penyeimbang di tengah pesatnya gobalisasi dan re­volusi dunia digital.


Pemanfaatan digital

Presiden Budaya Korea Broadcasting Company Ahn Kwang-han, dalam kesempatan yang sama, mengatakan pemanfaatan dunia digital sangat mungkin untuk mendukung kepedulian dan edukasi budaya pada masyarakat. Di tengah kondisi saat ini, teknologi menjadi salah satu hal paling relevan dan dapat diterima dengan luas dalam penyebaran sekaligus upaya mempertahankan budaya.

“Melalui teknologi digital dan media broadcasting, kita dapat menarik lebih banyak perhatian masyarakat dari berbagai tempat akan budaya yang kita miliki. Itu tentu memberikan keuntungan bagi budaya dan aspek lainnya,” ungkap Ahn.

Dikatakan Ahn, saat ini ge­nerasi muda merupakan segmen yang paling penting untuk dapat diberi kesempatan dan akses menikmati dan mempelajari budaya. Dengan teknologi, upaya penyampaian tersebut dapat dilakuan dengan berbagai tampilan yang lebih menarik, kreatif, dengan konten yang tetap bernilai budaya tinggi.

Sementara itu, CEO Ruangguru.com Belva Devara mengatakan transformasi digital sudah tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Hal itu tidak dapat ditawar guna menghasilkan SDM yang berdaya saing di tengah tuntutan perkembangan zaman.

‘’Teknologi digital melalui internet bisa menjadi solusi bila dikembangkan dengan tepat. Bersamaan dengan itu, edukasi budaya juga dapat disertakan sebagai konten edukasi,” ungkap Belva. (OL/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya