Parade Kebudayaan Ramaikan Perhelatan World Culture Forum Bali

Putri Rosmalia Octaviyani
11/10/2016 10:13
Parade Kebudayaan Ramaikan Perhelatan World Culture Forum Bali
(ANTARA FOTO/Wira Suryantala)

SETIDAKNYA 13 negara akan meramaikan perhelatan World Culture Forum (WCF) Bali 2016 dengan parade budaya.

Parade yang akan dilaksanakan di Lapangan Puputan Badung, Denpasar tersebut antara lain akan diikuti sejumlah negara seperti Yunani, Khazaktan, Italia, Argentina, dan Thailand. Masing-masing negara akan tampil dengan mempertontonkan ciri khas budaya masing-masing.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati mengatakan umumnya parade akan dipersembahkan oleh kalangan pemuda peserta Indonesia Youth Forum serta delegasi WCF 2016 lainnya.

Untuk Indonesia, akan ditampilkan budaya Bali dan berbagai daerah lain di Indonesia, seperti Reog dari Ponorogo, Giring-Giring Mandau, Kalimantan, dan Tari Yosim Pancar dari Papua.

“Salah satu penampilnya nanti adalah mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Mereka salah satunya akan menampilkan pementasan fragmentari berjudul Ketug Bumi,” ungkap Ni Nyoman Sujati.

Sebelumnya, pada hari pertama perhelatan WCF 2016, juga telah dilaksanakan berbagai pertunjukkan seni daerah di Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD), Ubud, Gianyar, Bali.

Lebih dari seribu peserta WCF terlihat hadir dan memenuhi lokasi sekitar museum yang menampilkan berbagai bentuk topeng tersebut. Tidak hanya disuguhkan dengan berbagai bentuk kesenian di panggung yang megah, peserta juga dikenalkan dengan berbagai kuliner tradisional Bali dan Indonesia lainnya.

Pimpinan RTWSD Julian Kemal Pasya mengatakan pemilihan RTWSD sebagai salah satu lokasi rangkaian acara diharapkan dapat mengenalkan lebih banyak variasi kebudayaan Indonesia kepada peserta dari berbagai negara.

Tidak hanya menampilkan ribuan topeng dari Indonesia, RTWSD juga menampilkan topeng dari berbagai negara di dunia. Dengan demikian, diharapkan banyak warga dunia dapat melihat kepedulian Indonesia dalam berusaha melestarikan budaya.

“Di RTWSD, dipajang setidaknya 5.500 wayang dan topeng yang telah dihimpun RTWSD sejak 1995. Namun, karena keterbatasan tempat di RTWSD hanya dipamerkan kurang lebih 1.500 topeng dan wayang. Topeng tertua diperkirakan berusia hampir 500 tahun,” ungkap Julian.

Sementara itu, selama 3 hari ke depan, rangkaian acara WCF akan diisi dengan berbagai simposium dengan pembicara dari berbagai negara.

Simposium tidak hanya akan membahas berbagai unsur budaya, tetapi juga pengaruh dan keselarasannya dengan pembangunan yang berkelanjutan bagi berbagai negara di dunia.

Dijadwalkan, Presiden Jokowi akan turut menghadiri rangkaian acara pada Kamis (13/10) mendatang. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya