Hafal Quran bukan Syarat,melainkan Kategori

BU/EM
06/10/2016 06:30
Hafal Quran bukan Syarat,melainkan Kategori
(ANTARA/Agus Bebeng)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat dianggap bersikap diskriminatif dan tidak menghargai kemajemukan karena kebijakan memberikan program beasiswa dengan syarat bisa menghafal Alquran minimal 5 juz.

Hal itu tertuang dalam surat yang beredar di media sosial dari Rektorat Universitas Padjadjaran, Bandung, dan ditujukan kepada pihak dekanat perihal beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jabar.

Ketika dimintai konfirmasi, Pemprov Jawa Barat membenarkan bahwa ada beasiswa semacam itu.

Namun, pemprov membantah telah berlaku diskriminatif.

"Salah besar kalau menafsirkan hal itu diskriminasi. Hafal Alquran 5 juz itu bukan syarat. Itu hanya kategori prestasi. Baca yang bener. Salah tafsir itu. Gagal paham," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Menurut pria yang akrab disapa Aher itu, mereka yang salah dalam menafsirkan persyaratan beasiswa tersebut sudah gagal paham.

Hafal Alquran 5 juz itu, lanjutnya, hanya sebagai salah satu syarat penerimaan beasiswa di antara syarat lainnya.

Selain hafal Alquran 5 juz, ada syarat lain, yakni calon mahasiswa yang menonjol prestasinya di bidang akademis, budaya, dan olahraga.

Aher mengaku heran mengapa hal itu begitu dipermasalahkan.

Padahal, program itu sudah diberlakukan di sejumlah perguruan tinggi negeri lain, seperti beberapa universitas Islam negeri (UIN) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Jadi, ada enam hingga 10 universitas negeri yang sudah melakukan itu.

"Unpad baru mau, kenapa diributkan? Aneh," cetusnya.

Aher menegaskan bahwa tidak ada sama sekali sikap diskriminatif dalam pemberian beasiswa itu.

Apalagi, imbuhnya, hafal Alquran ialah prestasi sangat luar biasa yang tak dimiliki semua orang.

"Jangankan hafal 5 juz, mau hafal setengah juz saja susah. Iya, kan? Itu prestasi, kan? Prestasi luar biasa karena hanya orang cerdas yang bisa."

Sekarang yang hafal Alquran, tambah Aher, hanya 5-6 dari 500-an orang.

Ia berharap media massa bisa benar-benar memahami persyaratan beasiswa Pemprov Jawa Barat agar tidak salah dalam pemberitaan.

"Tahun lalu kita memberikan beasiswa kepada 6.000 mahasiswa berprestasi," tukasnya.(BU/EM/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya