Penyaluran Bansos akan Terintegrasi dalam Satu Kartu

Indriyani Astuti
01/10/2016 23:22
Penyaluran Bansos akan Terintegrasi dalam Satu Kartu
(ANTARA/Umarul Faruq)

PENCAIRAN bantuan sosial nontunai diupayakan akan terintegrasi dalam satu kartu yang dinamakan 'Kartu Bisa'. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan tujuannya supaya penyaluran bantuan sosial lebih holistik.

"Bisa dipakai untuk ATM. Satu kartu diisi macam-macam, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan LPG 3 kilogram, serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,"ujar Khofifah ketika peresmian elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (E-Warong KUBE PKH) di Kantor Kelurahan Sumber Kecamatan Wono Asih, Kota Probolinggo, Sabtu (1/10).

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dapat langsung menggunakan Kartu Bisa untuk berbelanja kebutuhan hidup seperti di e-Warong KUBE PKH yang didirikan para penerima PKH.

"Dengan adanya simbiosis ini maka para penerima bansos PKH juga bisa mendapatkan manfaat, selain bisa belanja juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha e-Warong KUBE PKH," katanya.

E-Waroeng merupakan program baru dari Kementerian Sosial. Keberadaan E-Waroeng menjadi solusi atas pencegahan berbagai praktik penyelewengan dalam bansos secara non tunai kepada masyarakat miskin.

"Harga jual barang kebutuhan pokok di e-Warong jauh lebih murah. Kartu telah dikunci besarannya untuk mengantisipasi sistem borong," imbuh Khofifah.

Ditargetkan pada akhir tahun ini, akan ada E-Waroeng di 44 kabupaten/kota. Sejauh ini telah ada 22 kota. Di Kabupaten Probolinggo, jumlah penerima PKH sebanyak 22.553 sementara jumlah penerima PKH Kota Probolinggo, sejumlah 6.026.

"Proses penyaluran batuan sosial secara non tunai termasuk subsidi diharapkan kepada masyarakat diharapkan tepat kualitas, tepat jumlah dan tepat sasaran. Kita juga berharap ini akan menjadi percepatan pemandirian masyarakat," tukasnya.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung menjelaskan pendirian E-Warong KUBE PKH dilatarbelakangi arahan Presiden RI untuk merumuskan bantuan subsidi secara nontunai.

Ada empat hal yang menjadi tujuan pembentukan e-Warong KUBE PKH yakni untuk menyediakan tempat pemasaran Produk-Produk KUBE dan hasil usaha peserta PKH, menyediakan kebutuhan usaha dan kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga murah bagi anggota KUBE dan Peserta PKH, menyediakan transaksi keuangan secara non tunai/elektronik baik untuk pencairan bantuan sosial maupun pembayaran lainnya, serta menyediakan instrumen/sistem penyaluran bantuan sosial tanpa penyelewengan.

"E-Warong KUBE PKH menjadi tonggak dimulainya era Layanan Keuangan Digital (LKD) atau Laku Pandai sehingga penerima manfaat tidak lagi menjadi penonton dalam bantuan sosial, tetapi berperan aktif dalam pengelolaan bantuan sosial itu sendiri," ujar Andi.

Dia menambahkan, saat ini pemerintah juga tengah menerapkan penyaluran bansos satu keluarga melalui satu rekening.

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengatakan belum semua penerima manfaat PKH terjangkau prpgram Kartu Indonesia Sejahtera dan beras untuk rakyat sejahtera (rastra).

"Karena masih terkendala perbedaan nama dan NIK, sehingga menyulitkan registrasi," kata dia. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya