Kesadaran ikut KB masih Minim

Indriyani Astuti
28/9/2016 03:05
Kesadaran ikut KB masih Minim
(MI/BAGUS SURYO)

Sejak era reformasi, program KB yang diserahkan kepada pemerintah daerah kurang berjalan dengan maksimal.

KESADARAN masyarakat akan pentingnya program Keluarga Berencana (KB) masih perlu terus-menerus ditingkatkan. Tujuannya ialah menurunkan angka kehamilan tak diinginkan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dalam acara peringatan Hari Kontrasepsi di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kemarin, menyampaikan sebanyak 98% pasangan usia subur pada dasarnya mengetahui program KB, tapi hanya sekitar 57% yang sadar dan ikut dalam program tersebut.

Rendahnya kesadaran masyarakat itu menjadi salah satu faktor program KB mengalami stagnasi. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia dari 2007 hingga 2012, ada beberapa indikator yang menunjukkan stagnasi, antara lain angka kelahiran rata-rata berada pada level 2,6. "Harus ada terobosan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta kepala daerah agar program KB dapat dilakukan dengan inovasi lebih baik," tutur Puan.

Hari Kontrasepsi yang diperingati di Malang, kemarin, juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Kepala BKKBN Surya Chandra Surapati.

Surya mengakui berbagai upaya terus dilakukan dalam penggalakan program KB, terutama melalui penurunan angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmeet need), meningkatkan peserta KB metode jangka panjang, dan menurunkan angka putus pakai kontrasepsi peserta KB dengan memperkuat rantai pemasok kontrasepsi.

"Saat ini diperkirakan sekitar 27% akseptor KB drop out atau putus KB setiap tahun. Artinya, dibutuhkan tidak kurang 7 juta peserta KB baru setiap tahun untuk meningkatkan posisi angka prevalensi kontrasepsi," katanya.

Salah satu wilayah yang pemerintah daerahnya berkomitmen cukup kuat dan memberikan kontribusi dalam program KB untuk menekan angka kelahiran ialah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kabupaten Malang menjadi percontohan. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 menunjukkan angka kelahiran di Kabupaten Malang ialah 2,23, di bawah angka kelahiran nasional 2,6.


Perkuat Kemitraan

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kontrasepsi, dibutuhkan peran pemerintah dan pihak swasta. Salah satunya ialah PT Bayer Indonesia yang selama lebih dari 30 tahun bermitra dengan BKKBN dalam program Lingkar Biru. Mereka berperan sebagai produsen kontrasepsi oral atau pil KB.

Dalam acara peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, yang jatuh pada 26 September, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia Ashraf Al-Ouf berkomitmen melakukan kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah demi membantu meningkatkan informasi dan edukasi kepada masyarakat. "Sebagai bentuk nyata kami mengadakan pelatihan pada 20 bidan sebagai duta KB Malang Sejahtera, setelah tahun sebelumnya dilakukan hal serupa di Sragen. Para duta bertugas menyampaikan informasi dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan kontrasepsi," tukasnya. (BN/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya