Orangtua Berperan Penting Cegah Anak Lakukan Seks Pranikah

Agus Utantoro
19/9/2016 12:10
Orangtua Berperan Penting Cegah Anak Lakukan Seks Pranikah
(Ilustrasi)

ORANGTUA berperan penting mencegah perilaku seks pranikah di kalangan remaja.

"Keluarga merupakan faktor utama memengaruhi perkembangan remaja, walaupun dalam pertumbuhan dan perkembangannya juga dipengaruhi oleh teman sebaya, teman sekolah, dan masyarakat. Salah satu bentuk keterlibatan keluarga adalah dalam bentuk pengawasan," kata pakar kesehatan reproduksi UGM Linda Suwarni, Senin (19/9).

Ia menyodorkan data hasil riset Kesehatan Dasar (Riskedas) di Indonesia pada 2010 yang menunjukkan bahwa 1% anak laki-laki dan 4% anak perempuan di seluruh Indonesia telah melakukan hubungan seksual sebelum usia 13 tahun, beberapa bahkan ketika berusia di bawah 10 tahun.

Melihat fenomena itu, kata dia, perlu ada upaya dalam mencegah dan mengatasi perilaku seks pranikah di kalangan remaja, salah satunya melalui intervensi berbasis keluarga dan sekolah.

Selain itu, lanjut dia, harus ada kontrol yang terkait dengan pergaulan, jam malam, dan konsekuensi yang diterima remaja jika melanggar aturan/batasan yang sudah ditetapkan orangtua.

"Komunikasi orangtua dengan remaja, tidak hanya terkait seksualitas tetapi juga komunikasi tentang kegiatan sehari-hari, serta kontrol psikologis juga menjadi aspek yang perlu menjadi perhatian kedua orangtua," jelas Linda.

Meski demikian, ia juga menekankan bahwa monitoring yang efektif diterapkan pada remaja perlu memiliki keseimbangan. Monitoring yang terlalu banyak aturan berhubungan dengan bertambahnya kecenderungan perilaku berisiko remaja dengan sikap permisif dan kurangnya pengawasan justru dapat berkontribusi pada perilaku seksual berisiko remaja.

Karena itu, ia pun menyarankan agar kedua orangtua dapat bekerja sama dalam melakukan pengawasan kepada anak remaja sedini mungkin. Tidak hanya dengan mengetahui dan memantau keberadaan dan aktivitas remaja serta menyampaikan batasan dan aturan yang jelas, tetapi juga dengan menjalin komunikasi dan hubungan yang dekat dengan anak remaja melalui waktu kebersamaan dalam keluarga. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya