Kemendikbud akan Bangun 400 Sekolah Berbasis Teknologi

Syarief Oebaidillah
15/9/2016 01:02
Kemendikbud akan Bangun 400 Sekolah Berbasis Teknologi
(Istimewa)

PEMBELAJARAN berbasis teknologi akan diterapkan di semua sekolah garis depan yang merupakan satuan pendidikan yang berada di remote area atau daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta, mengemukakan, tahun ini sekitar 100 sekolah garis depan dalam proses pembangunan.

"Pembelajaran dengan penggunaan teknologi yang baik menjadi salah satu yang kami tekankan dalam pembangunan sekolah ini. Hal ini sangat penting karena teknologi dapat membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi mereka yang berada di remote area," kata Ananto seusai pembukaan Global Educational Supplies and Solutions (GESS) Indonesia 2016 di
Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (14/9).

Ananto menjelaskan, salah satu bentuk pemanfaatan teknologi di sekolah garis depan ialah untuk menghubungkan mereka dengan sekolah-sekolah maju lainnya yang ada di perkotaan. Sehingga sekolah di daerah 3T dapat melakukan komunikasi maupun pengembangan pembelajaran dengan melihat contoh yang ada di sekolah yang sudah maju.

Dikatakan, hingga saat ini kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan daerah 3T sangat timpang. Karena itu, diharapkan pemanfaatan teknologi di sekolah garis depan bisa secara perlahan menghilangkan gap tersebut.

"Pola pembelajaran yang diterapkan juga berbasis teknologi. Seperti misalnya matematika dengan pola pembelajaran digital. Sehingga pembelajaran bagi anak juga dibuat menyenangkan. Selain itu agar guru-guru di daerah juga bisa mengikuti perkembangan teknologi," ujarnya.

Diungkapkan jika tahun ini dibangun 100 sekolah, akan terdapat 400 sekolah garis depan yang dibangun Kemendikbud pada 2019. Menurutnya, pembangunan sekolah garis depan tersebut menggunakan tiga sumber alokasi anggaran. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kontribusi swasta. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya