Dua Perusahaan di Riau Jadi Tersangka

Rudy Kurniawan
15/9/2016 06:30
Dua Perusahaan di Riau Jadi Tersangka
(ANTARA/Rony Muharrman)

DIREKTORAT Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menetapkan dua perusahaan sebagai tersangka pembakaran hutan dan lahan pada 2016. Kedua perusahaan itu ialah PT Wahana Sawit Subur Indah (WSSI) di Kabupaten Siak dan PT Sontang Sawit Permai (SSP) di Kabupaten Rokan Hulu.

Dua perusahaan lainnya, PT Bina Daya Bentala (BDB) dan PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL) di Rokan Hulu dan Rokan Hilir, masih dalam status penyelidikan oleh Ditrekrimsus Polda Riau untuk kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“PT Wahana Sawit Subur Indah di Siak dan direktur utama berinisial OA telah ditetapkan sebagai tersangka. Menyusul PT Sontang Sawit Permai di Rokan Hulu juga tersangka. Berkas perkara akan segera di­limpahkan tahap I,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Rivai Sinambela di Pekanbaru, kemarin.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan diketahui, sedikitnya seluas 80 hektare lahan PT WSSI diduga sengaja dibakar dengan modus pembuatan kanal dan petak-petak perkebunan. Sementara itu, untuk PT SSP diketahui, seluas 40 hektare lahan mereka terbakar.

Polisi sejauh ini sudah memeriksa dua saksi dari PT SSP dan tiga saksi dari PT BDB di Rokan Hulu.

“Diduga, lahan sengaja dibakar untuk pembukaan. Akan tetapi, bukan kebun mereka yang telah ditanami,” jelasnya.

Meski demikian, Polda Riau belum menjelaskan perkembangan penyelidikan PT APSL dan PT BDB yang sebelumnya sempat mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Sejauh ini, Polda Riau telah menetapkan sebanyak 87 tersangka perseorangan dari petani dan peladang masyarakat.


Pemadaman

Musim kemarau basah yang terjadi tahun ini memang sedikit banyak membantu berkurangnya titik api jika dibandingkan dengan tahun lalu. Meski demikian, kebakaran yang terjadi di beberapa daerah tetap ada. Untuk menanggulangi karhutla di Kalimantan Barat, misalnya, teknologi modifikasi cuaca kembali dilancarkan. Armada Cassa 212, kemarin, menaburkan garam ke awan untuk menyemai hujan buatan di Kabupaten Kubu Raya.

Sementara itu, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sukabumi, Jawa Barat, tengah menyusun tim terpadu penanggulangan bencana kebakaran lahan. “Kita sedang merancang tim terpadu yang terdiri dari berbagai e­lemen, seperti dari kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lainnya. Ini bentuk antisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Sukabumi,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukabumi, Dadang Budiman, kemarin.
Kesiapsiagaan terhadap bencana karhutla juga disiapkan BPBD Provinsi Jawa Timur dengan memetakan beberapa daerah rawan kebarakan hutan. “Sejumlah daerah yang berpotensi mengalami kebakaran diminta untuk tetap waspada terhadap munculnya titik api secara tiba-tiba,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur Achmad Fuad di Surabaya, kemarin.

BPBD Jawa Timur, kemarin, me­ngumpulkan seluruh instansi terkait, seperti Perhutani dan pengelola taman nasional, untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran hutan. Menurut Fuad, selama ini di Jawa Timur sudah ditemukan adanya titik api, tetapi tidak terlalu parah dan bisa diatasi dengan segera. (FL/BB/AR/YH/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya