Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PALING tidak, dalam rentang waktu lima tahun belakang, musikus lintas era berkolaborasi dan saling berkontribusi untuk merespons karya masing-masing demi membentuk karya baru. Keluarannya tak hanya menjadi lagu atau pertunjukan, tetapi juga bisa gaya dan komunitas baru.
Hal itu disampaikan vokalis Maliq & D’ Essentials, Rivani Indriya Suwendi, saat berbincang dengan Media Indonesia, akhir pekan lalu, di Bali. Ia mengatakan kolaborasi perlu dilakukan karena dirinya dan teman-teman dipengaruhi musisi lain, terutama yang lebih senior.
“Zaman saat kami mulai dan zaman mereka (senior) mulai berbeda tantangan dan skill-nya, pasti banyak ilmu yang bisa dikulik. Tidak harus selalu musiknya, bisa juga dengan gayanya, karena zamannya berubah dan musisi senior ingin tetap eksis di zaman sekarang, penontonnya juga banyak yang berubah,” ungkap perempuan yang akrab disapa Indah itu.
Menurutnya, musisi harus berevolusi. Dengan kolaborasi, mereka akan mendapat banyak masukan dan ide yang tidak terpikirkan.
Selain itu, kesadaran untuk saling mengapresiasi musisi lintas generasi juga dapat membuat satu komunitas dan segmen baru, seperti bergotong royong untuk musik Tanah Air.
“Misalnya kita bawa satu jenis musik pasti akan yang ikutin, atau malah jadi berkembang. Musisinya harus kompak. Sebaiknya jangan saling menjatuhkan. Itu masih terjadi di Indonesia karena itu sifat manusia secara alami. Kalau ada merasa tersaingi ada yang reaksinya negatif, tapi yang positif juga banyak. Terbukti banyak yang saling berkolaborasi,” lanjut Indah.
Ia mengatakan banyaknya permintaan fan untuk kolaborasi membuktikan pasar musik juga menunggu itu. Mungkin kalau tidak diminta, musisi jadi agak malas melakukan kolaborasi karena harus memulai komunikasi dan tidak semua musisi punya sifat yang luwes. “Perlu pemikiran untuk lebih terbuka mengembangkan diri walaupun kita tidak terbiasa. Mungkin dulu saya punya perasaan yang sama ketika memikirkan banyak hal sebelum kolaborasi, padahal dilepasin saja beban pikirannya. Kuncinya itu bagaimana bisa ngeblend,” jelasnya.
Pengamat musik, Wendi Putranto, membenarkan pernyataan tersebut. Ia mengatakan kolaborasi akan terlihat menyenangkan bila keduanya sama-sama saling mengagumi karya masing-masing.
“Hasilnya bisa outstanding nanti karena memiliki pemikiran dasar yang sama, yaitu untuk membuat karya yang hebat. Jadi, tidak hanya terlihat untuk mendongkrak popularitas dari salah satunya atau gimmick marketing semata,” katanya. (Fik/m-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved