Berburu Tanda Tangan

Rio
10/9/2016 07:30
Berburu Tanda Tangan
(MI/SUMARYANTO)

APA yang ada di benak Anda ketika mendengar kalimat 'berkeliling Nusantara dengan bersepeda'? Tentunya hal itu sangat sulit dilakukan.

Namun, itu tidak berlaku bagi pria bernama Ismail.

Sejak kelas empat sekolah dasar, Ismail bermimpi menjadi penjelajah dan berkeliling Indonesia.

Saat lulus sekolah menengah pertama (SMP), Ismail membuat keputusan yang mengubah hidupnya.

Tepatnya pada 20 Juni 1989, Ismail mewujudkan cita-citanya bersepeda keliling Indonesia seorang diri.

"Saya bukanlah seseorang yang ingin tenar dengan keliling Indonesia menggunakan sepeda. Namun, itu cita-cita saya sejak kecil. Jadi, ketika lulus SMP, saya tidak melanjutkan pendidikan dan memilih untuk meraih impian saya keliling Indonesia dengan sepeda," kenang Ismail.

Namun, niat dan cita-cita besarnya itu tidaklah berjalan mulus.

Berbagai penolakan dan larangan terutama dari seluruh keluarga besar berdatangan menghampirinya.

Bahkan, protes serta larangan keras pun datang dari orangtuanya.

"Bahkan saat itu ayah saya mempersulit keberangkatannya dengan meminta kepada pemerintah daerah di tempat saya untuk tidak memberikan surat keterangan apa pun," tuturnya.

Namun, larangan itu tidaklah menyurutkan dan mengurungkan niatnya.

Ia mendatangi kepala desa mengatakan ia akan tetap berangkat dengan atau tanpa surat keterangan dari pihak desa sekali pun.

"Saya bilang, saya akan tetap berangkat karena tekad saya sudah bulat," ungkapnya.

Ismail memulai perjalanan gilanya itu di Indramayu, Jawa Barat, menuju daerah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Perjalanan selanjutnya ialah menuju Pulau Sulawesi, Kalimantan, hingga Sumatra dan Belitung.

Tepat saat ini, Ismail sedang berada di Jakarta.

Hebatnya lagi, sudah 27 tahun Ismail mengelilingi Indonesia.

Sebanyak 297 kota dan kabupaten serta 33 provinsi sudah dilalui pria berusia 47 tahun itu.

Selama perjalanannya itu, Ismail selalu mengumpulkan tanda tangan dari pejabat daerah di berbagai elemen.

Tidak tanggung-tanggung, Ismail pun sudah berhasil mengumpulkan 3,9 juta tanda tangan dan menghabiskan 154 buku untuk menabung tanda tangan tersebut dari berbagai pejabat daerah yang sudah disinggahinya itu.

Biaya yang sudah dihabiskan untuk berkeliling Indonesia, Ismail menyebut, sudah menyentuh angka Rp300 juta.

Biaya itu berasal dari berbagai pihak, di antaranya uang pribadi serta bantuan dari berbagai pejabat daerah yang sudah didatanginya.

Selain itu, Ismail telah berganti sepada sebanyak 33 kali.

Ia bertekad mengakhiri perjalanannya keliling Indonesia di Pulau Bali.

Setelah ia berhasil menyelesaikan misinya, ia pun berharap dapat mengukir rekor dunia sebagai pengumpul dan kolektor tanda tangan terbanyak.

Tak hanya itu, misi lain dalam perjalanan tersebut ialah menumbuhkan rasa cinta serta bangga pada Tanah Airnya, Indonesia. (Rio/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya