Saya Ingin Banggakan Indonesia...

Indah Hoesin
08/9/2016 06:25
Saya Ingin Banggakan Indonesia...
(Grafis--MI/Seno)

HARI ini Cendikiawan 'Diki' Suryaatmadja bersiap memasuki tahun ajaran baru.

Namun, tidak biasa seperti anak umur 12 tahun lainnya yang memasuki sekolah menengah pertama, bocah Indonesia itu akan belajar ilmu fisika di Universitas Waterloo, Ontario, Kanada.

Di universitas itu pula Diki akan menggeluti pelajaran tambahan matematika, ilmu kimia, dan ilmu ekonomi.

Bocah kelahiran 1 Juli 2004 asal Jawa Barat itu menjadi pemberitaan hangat sejumlah media lokal dan internasional dalam seminggu terakhir karena keberhasilannya menjadi mahasiswa termuda di universitas itu.

"Saya sangat senang bertemu dengan mahasiswa baru dan mendapat teman baru," kata Diki. Selama di Kanada, Diki akan tinggal bersama sang ayah di sebuah apartemen, tak jauh dari universitas tersebut.

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kanada, Teuku Faizasyah, melalui sambungan telepon, mengatakan prestasi Diki ini sebuah kejutan.

Dia menjelaskan tidak banyak mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di universitas yang menempati urutan 179 dalam daftar universitas terbaik dunia tersebut.

"Mungkin hanya sekitar 10 orang," paparnya.

Faizasyah menjelaskan Diki saat ini sudah berada di Ontario bersama orangtuanya dan tengah menjalani orientasi kampus.

"Diki sudah berada di sana akhir minggu lalu dan tengah orientasi," ujarnya.

Diki, yang memiliki IQ 200, itu mendaftar masuk universitas setelah melewati kelas akselerasi selama bersekolah di Indonesia, mulai jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Diki juga pernah mendapat bimbingan dari Prof Yohanes Surya yang punya reputasi sebagai cendekiawan di bidang fisika.

Staf penerimaan Universitas Waterloo mengatakan bahwa umur tidak menjadi faktor keputusan mereka menerima Diki karena dia termasuk salah satu mahasiswa dengan laporan akademis terbaik yang pernah mendaftar ke universitas itu.

"Dia (Diki) memiliki nilai yang fenomenal," ujar Andre Jardin, salah satu petugas penerimaan mahasiswa baru kepada siaran televisi CTV.

Saat diwawancarai CBCNews, Diki dengan polosnya ingin belajar main ski es.

"Saya saat ini berada di negara dengan 4 musim, saya akan mencobanya," ujarnya.

Bicara soal cita-citanya, dalam wawancaranya dengan Metro TV, Diki mengatakan ingin membuat penemuan-penemuan baru yang bisa mengubah dunia.

"Saya ingin menjadi orang yang membanggakan Indonesia. Saya akan kembali ke Indonesia," ujarnya.

Diki merupakan salah satu anak praremaja yang jumlahnya terus bertambah yang masuk universitas.

Pekan lalu, Universitas Cornell di New York, juga menerima mahasiswa tahun pertama berusia 12 tahun, Jeremy Shuler. (Indah Hoesin/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya