Unas Rintis Kerja Sama Siber dengan Universitas Korea

02/9/2016 02:38
Unas Rintis Kerja Sama Siber dengan Universitas Korea
(Istimewa)

UNIVERSITAS Nasional (Unas) kembali meningkatkan kerja sama dengan universitas asing. Kali ini kerja sama dilakukan dengan Cyber Hankuk University for Foreign Studies (CUFS) asal Korea Selatan.

Kedua pihak sepakat untuk merintis pendirian kampus siber yang memungkinkan mahasiswa kedua universitas dapat menikmati pembelajaran via daring dari kedua negara.

Penandatangan nota kesepakatan (MoU) itu dilakukan antara Rektor Universitas Nasional Dr El Amry Bermawi Putera MA dan Rektor Cyber Hankuk for Foreign Studies Vice President CUFS Prof Jangyoun Cho, di Jakarta, Kamis (1/9).

Penandatangan itu juga disaksikan oleh Ketua Yayasan Memajukan Ilmu dan Budaya (YMIK) Dr Ramlan Siregar, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Unas Prof Ernawati Sinaga MS Apt, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM Unas Dr Drs Eko Sugiyanto MSi, Kepala Kantor Kerja Sama Internasional Unas Dr Sugardjito, dan Head of Indonesian Program CUFS Dr Im Song-hoo.

"MoU ini merupakan langkah tepat Unas untuk menyongsong era masa depan dan cyber learning menjadi kebutuhan kita bersama. Tahun ini, implementasi cyber learning dengan CUFS akan kami terapkan terlebih dulu pada mahasiswa program studi Korea sebagai pilot project," ungkap Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Prof Ernawati.

Sebanyak 5-10 mahasiswa Akademi Bahasa Unas (Abanas) jenjang Diploma III yang akan mengikuti program pembelajaran siber dengan Hankuk. Mahasiswa Abanas yang telah menyelesaikan 70 SKS di Unas dapat melanjutkan kuliahnya dengan mengambil 40 SKS melalui program daring dari CUFS akan mendapatkan dua ijazah yaitu ijazah diploma (DIII) dari Unas dan S1 dari CUFS.

"Kelebihan dari program ini adalah mahasiswa tidak perlu ke Korea untuk melanjutkan S1 karena kuliah bisa dilakukan secara online di sini dan mereka tidak perlu menyelesaikan SKS diploma yang biasanya berjumlah 110 SKS. Dengan hanya menyelesaikan 70 SKS di Unas, mereka bisa mendaftar dan melanjutkan program S1 hanya dengan menambah 40 SKS lagi dan dapat memperoleh dua ijazah," papar Direktur Abanas Dra Rura Adinda MA.

Vice President CUFS Prof Jangyoun menyambut baik kerja sama ini. "Pendidikan siber sangat penting untuk diterapkan. Di Korea ini sudah sangat umum dilakukan. Kami ingin CUFS dan Unas menjadi pelopor untuk pembentukan kampus siber. Meskipun dari segi kebijakan di Indonesia harus menunggu, saat ini kita siapkan saja melalui program-program yang lebih konkret," ujarnya.

Kerja sama dengan CUFS juga meliputi pembentukan Education Enterprise yang mendapat dukungan penuh dari pihak Korea. Program ini terdiri atas program job training dan prestisius program. Program job training bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknik dan keterampilan tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja di negara-negara maju.

Tak hanya memberikan keahlian, peserta program juga akan difasilitasi untuk dapat bekerja di perusahaan-perusahaan Korea baik di dalam maupun luar negeri.

"Harapannya supaya tingkat pengangguran kita bisa berkurang dan tenaga kerja Indonesia yang ke luar negeri bukan tenaga kerja yang kerja kelas bawah, tapi juga menengah atau bahkan kelas atas," ungkap Erna.

Sedangkan prestisius program merupakan program sertifikasi keahlian-keahlian tertentu yang akan berlaku di seluruh dunia.

Erna menilai, banyaknya lembaga asing yang ingin bekerja sama membuktikan bahwa Unas memiliki nilai lebih di mata lembaga tersebut. Hal ini karena Unas memiliki komitmen dan konsistensi dalam menjaga kualitasnya.

"Prinsipnya, kerjasama yang dilakukan harus memiliki benefit bagi sivitas akademika Unas dan juga pihak luar," tegasnya. (RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya