Jangan Gunakan Kresek Hitam Untuk Bungkus Daging

Agus Utantoro
03/9/2016 19:18
Jangan Gunakan Kresek Hitam Untuk Bungkus Daging
(Ilustrasi)

BBPOM Yogyakarta mengingatkan kepada panitia penyembelihan hewan kurban agar tidak mempergunakan tas kresek hitam sebagai pembungkus daging kurban.

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta I Gusti Ayu Aryapatni mengatakan tas kresek hitam cukup berbahaya jika digunakan untuk pembungkus langsung bahan-bahan yang akan dimakan termasuk daging kurban, karena dapat tertempel cemaran kimia berbahaya.

"Kresek hitam berbahaya untuk membungkus daging kurban karena hasil daur ulang," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni di Yogyakarta.

Tas kresek berwarna hitam, jelasnya, merupakan plastik hasil daur ulang dari berbagai macam plastik dengan proses yang tidak higienis. Plastik
hasil daur ulang ini masuk katagori nonfood grade atau tidak memenuhi syarat kimia makanan.

"Berasal dari daur ulang beragam plastik yang bisa mengandung logam berat, mikrobra atau kandungan kimia berbahaya yang bisa menempel pada makanan," kata dia.

Makanan yang terkontaminasi kandungan logam berat, menurut dia, akan berbahaya jika dikonsumsi karena logam berat tidak akan mampu dicerna jika masuk ke dalam tubuh. Sebab itu, kresek hitam dinilai cukup berbahaya jika digunakan sebagai bungkus primer makanan atau bahan makanan.

Kresek hitam, menurut dia, bisa saja digunakan sebagai bungkus asal tidak memiliki kontak langsung dengan makanan. "Tidak apa-apa asal sebelum dimasukkan plastik hitam, daging kurban tidak kontak langsung dengan kresek tapi dibungkus dengan plastik bening atau daun terlebih dahulu," kata dia.

Ayu mengatakan selain kresek berwarna hitam, sebetulnya plastik berwarna lainnya seperti putih, merah, kuning, serta biru juga memiliki potensi berbahaya serupa jika digunakan sebagai bungkus makanan. "Yang paling tepat dan aman untuk bungkus daging kurban atau makanan lainnya adalah plastik bening karena bukan hasil daur ulang," kata dia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya