WNI Terpapar Zika Di Singapura

02/9/2016 13:36
WNI Terpapar Zika Di Singapura
(ANTARA/Lucky R)

PEMERINTAH Indonesia telah menempatkan pemindai suhu tubuh di gerbang kedatangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta sehari setelah Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi bahwa terdapat satu WNI yang terpapar virus Zika di Singapura.

Penempatan pemindai itu, menurut Mohammad Subuh selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, merupakan bagian dari kebijakan cegah tangkal yang ditempuh pemerintah Indonesia.

“Upaya cegah tangkal tidak hanya di bandara, tapi juga di pelabuhan laut, terutama Pelabuhan Batam. Semua penumpang akan dipindai suhu tubuhnya, terutama penumpang dari negara-negara tertular (virus Zika),” kata Subuh.

Langkah tersebut berkaitan dengan ditemukannya seorang WNI yang terpapar virus Zika di Singapura. Melati Sosrowidjojo, yang menjabat fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya Kedutaan Besar RI di Singapura, mengatakan WNI itu berprofesi sebagai pembantu rumah tangga.

“Kementerian Kesehatan Singapura memberikan informasi ini kepada KBRI. Dia disebutkan dirawat di rumah majikannya dan tidak perlu dirawat di rumah sakit karena gejalanya masih ringan. Kini, kondisi yang bersangkutan dalam proses penyembuhan,” kata Melati.

Berdasarkan informasi dari pemerintah Singapura, Melati mengatakan WNI tersebut tidak pernah berkunjung ke negara-negara Amerika Selatan, tempat virus Zika mewabah. “Jadi diduga dia terpapar virus Zika di Singapura,” ujarnya.

Lantaran pemerintah Singapura memiliki aturan untuk merahasiakan nama dan alamat pasien, WNI tersebut belum diketahui identitasnya selain bahwa dia berjenis kelamin perempuan.

Sampai Kamis (1/9), jumlah orang yang terpapar virus Zika di Singapura mencapai 115 kasus. Sebagian besar dari mereka tidak pernah berkunjung ke negara-negara Amerika Selatan, semisal Brasil.

Dalam laman resmi Kementerian Kesehatan Singapura, penularan virus Zika disebut berpusat di kawasan Aljunied Crescent dan Sims Drive cluster. (Ant/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya