Dunia Pendidikan Diminta Cetak Wirausahawan

Syarief Oebaidillah
01/9/2016 21:47
Dunia Pendidikan Diminta Cetak Wirausahawan
(Istimewa)

MASALAH pembangunan sosial ekonomi yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satunya disebabkan minimnya entrepreneur atau wirausaha. Sebab itu, kalangan pendidikan, khusus pendidikan tinggi, diminta menggenjot lahirnya para wirausahawan tersebut.

"Ini menjadi tugas pendidikan tinggi, rektor, dan jajarannya harus mampu ciptakan entrepreneur atau wirausaha lebih banyak," kata Pembina Kehormatan Yayasan Universitas Tarumanagara (Untar) Ciputra seusai pelantikan Rektor Untar Agustinus Purna Irawan di Jakarta, Kamis (1/9).

Ciputra, yang dikenal sebagai pengusaha sukses bidang properti, itu menyebutkan dari sekitar 3 ribu perguruan tinggi (PT) di Indonesia hanya menghasilkan lulusan pencari kerja.

Untuk menciptakan dan mencetak entrepreneur, menurut dia, di antaranya dengan konsep pembinaan dan pelatihan secara langsung oleh pengusaha. "Bentuk komunitas mahasiwa yang berminat dulu. Untuk Untar contohnya, kalau sekaligus 20 ribu mahasiswa sangat berat. Pelatihan dan pembinaan pengusaha ini dapat membentuk entrepreneur bisnis," cetusnya.

Dia menyatakan sudah 10 tahun lalu melontarkan gagasan pentingnya enterpreneur, karena itu ia kini bergerak pula membangun nya melalui dunia pendidikan. Hingga saat ini, Ciputra mengaku telah berkiprah di 4 PTS yang menggaungkan dan mencetak wirausahawan.

Ketua Pengurus Yayasan Untar Gunardi menyatakan, kampus Untar siap menjalankan PT yang mencetak entrepreneur. "Apalagi para orangtua mahasiswa kampus kami kebanyakan berlatar belakang dengan profesi entrepreneur," cetusnya.

Rektor Untar Agustinus Purna Irawan menambahkan, guna mencetak entrepreneur dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi, peningkatan kompetensi dosen sangat penting dilakukan. Peningkatan kapasitas dosen tersebut, menurutnya, menjadi bagian program prioritas Untar.

Hal itu, kata dia, bertujuan menjadikan perguruan tinggi mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. "Kami berkomitmen meningkatkan kapasitas dan mutu dosen hingga ke S3 dan profesor," ujar Agustinus yang merupakan guru besar termuda di Untar.

Agustinus terpilih oleh Yayasan Untar menggantikan rektor lama Roesdiman Soegiarso yang telah berakhir masa tugasnya.

Dikatakan, peningkatan mutu para dosen sejalan dengan karya dan penelitian yang telah dihasilkan. Apalagi, selama ini Untar banyak menghasilkan karya penelitian dari dosen dan mahasiswa yang belum terpublikasi. Sehingga, ke depan publikasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Koordinator Kopertis DKI Jakarta Ilah Sailah menyatakan pentingnya kalangan PT mencetak wirausahawan, bukan tenaga pencari kerja semata. "PT jangan menghasilkan lulusan yang menjadi tenaga kuli. Namun, saya kira kampus Untar cukup memiliki kemampuan yang standar," tukasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya