Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
EKONOM dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri menilai tingginya jumlah perokok di Indonesia dikhawatirkan akan memunculkan beban demografi di masa depan.
"Percuma pemerintah mengharapkan bonus demografi di 2045 kalau perokok usia muda saja tidak ditekan jumlahnya, yang ada malah jadi beban demografi," kata Faisal saat dihubungi di Jakarta, Rabu (31/8).
Berdasarkan data 2013 tentang pertumbuhan perokok baru di Indonesia diketahui pada kalangan umur 15-19 tahun mengalami peningkatan menjadi 56,9% dari yang sebelumnya 54,6% pada 1995.
Oleh karena itu, dengan diserangnya kalangan remaja oleh perusahaan rokok, maka rentan menjadi masalah karena akan menimbulkan gelombang penderita penyakit yang diakibatkan rokok, ujar Faisal.
Menurut dia, jika hal tersebut terjadi, biaya yang akan dikeluarkan negara untuk membiayai pasien penyakit akibat rokok akan sangat besar dan cenderung merugikan.
"Ini kerugian karena negara sudah mengeluarkan dana untuk pengembangan pemuda tapi akhirnya malah jadi pesakitan. Negara tidak mendapat keuntungan dari kondisi ini, gara-gara rokok," pungkasnya.
Sebelumnya, pendiri Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah S Saminarsih memaparkan, tingginya konsumsi rokok juga akan berdampak pada beratnya beban pembiayaan pemerintah di bidang asuransi kesehatan.
"Sekarang, yang sakit kronis sekitar 60% dari pengguna BPJS. Secara tidak langsung penyakit kronis ada yang dipengaruhi karena konsumsi rokok," tuturnya di Jakarta, Selasa (30/8).
Staf Khusus Menteri Kesehatan RI itu juga menjelaskan, dikhawatirkan jumlah penderita penyakit akibat rokok di Indonesia juga akan terus meningkat pada beberapa tahun ke depan. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved