Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HABIB Segaf bin Hasan Baharun amat dikenal lewat Sholawat Busyro yang didapatkannya dari Nabi Muhammad SAW lewat mimpi. Seperti ini nasab Habib Segaf.
Kiai Muhammad Sahli Hamid mengatakan, Habib Segaf yang juga Rektor Institut Agama Islam Darullughah wadda'wah (IAI DALWA) Bangil, Pasuruan, merupakan dzurriyah atau keturunan langsung dari Kiai Muhammad Rowi Gerrasem Ganding atau dikenal dengan Kiai Rowi.
Hal itu diungkapkannya ketika pertemuan keluarga besar (Papanggiyan Potoh) dan Haul Agung Muhammad Rowi (Bhuju' Assem) ke-5 di Pondok Pesantren Raudlatul Iman Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Maret 2022 lalu, seperti dikutip dari NU Online.
Baca juga : Berawal dari Mimpi, Ini Bacaan Sholawat Busyro Arab, Latin, dan Terjemahannya
"Secara nasab, Habib Segaf memiliki dua jalur. Pertama, Kiai Abd Kiya. Yang kedua, dari jalur Kiai Baihaqi,” ungkap Kiai Muhammad Sahli Hamid yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Iman Gadu Barat, Ganding itu.
Lewat jalur pertama, silsilahnya adalah Habib Segaf bin Hasan Baharun bin Sarifah Khadijah binti Ny Asma binti Ny Hafsah binti Ny Ma'iyah binti Ny Sanuri binti Kiai Abd Kiya bin Muhammad Rowi.
Baca juga : Habib Umar bin Hafidz Ungkap Betapa Terangnya Cahaya Wajah Nabi Muhammad
Sedangkan, pada jalur nasab yang kedua, Habib Segaf bin Hasan Baharun bin Sarifah Khadijah binti Ny Asma binti Kiai Sakho'uddin bin Ny Jalilah binti Kiai Baihaqi bin Muhammad Rowi.
Dalam kesempatan itu, Habib Seggaf bin Hasan Baharun mengijazahkan shalawat Busro kepada para dzurriyah.
Berikut shalawatnya:
Allaahumma shalli wa sallim 'alaa Sayyidinaa Muhammadin shaahibil busyraa shalaatan tubasysyiruna bihaa wa ahlanaa wa awlaadanaa wa jamii'a masyaayikhinaa wa mu'alliminaa wa thalabatanaa wa thaalibaatinaa min yawminaa haadzaa ilaa yawmil aakhirah
Artinya:
"Ya Allah, semoga rahmat dan keselamatan senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kami Baginda Nabi Muhammad pemilik kabar gembira yang memberi kabar gembira kepada keluarga kami, anak-anak kami, guru-guru kami, para pengajar kami, dan siswa-siswi kami sejak hari ini hingga sampai hari akhir."
Wakil Mudir Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (DALWA) Bangil itu menjelaskan, fadilah shalawat yang diijazahkannya kepada seluruh dzurriyah dan seluruh Nahdliyin yang hadir pada kesempatan itu.
“Dibaca 41 kali setelah shalat Subuh,” pinta dewan pembina Bani Rowi.
Adapun faedah shalawat Busyro antara lain, melancarkan rezeki, membawa kegembiraan dan kesenangan, melancarkan urusan, mengabulkan segala hajat.
"Semua tergantung niatnya, termasuk memohon diberikan keturunan yang shalih dan dipertemukan dengan jodoh," imbuhnya.
Dikutip dari laman PCNU Sumenep, Kiai Rowi adalah ulama Sumenep yang garis keturunannya bersambung dengan Sunan Ampel.
Beliau putra dari mendiang Kiai Agung Mandaraga atau dikenal dengan Kiai Syihabuddin atau masyhur disebut Bhuju’ Ramo’ yang dikebumikan di Saregading, Sogiyan, Ambunten.
Ibunya Kiai Rowi bernama Ny Halimah (Ny Dejenah Masjid) binti Kiai Abdul Quddus. Ny Halimah memiliki saudara yang bernama Kiai Jinhar, Kiai Nur Iman, Ny Dejeh Leke, Ny Tanian Lanjheng.
Sedangkan Kiai Rowi dikaruniai 8 keturunan, antara lain, Kiai Dzulqiya (Abd Kiya), Kiai Baihaqi, Kiai Badrun, Kiai Damah, Kiai Tuha, Ny Limah, Ny Salamah, Ny Suwa. Saudara kandung Kiai Rowi adalah Kiai Saminah dan Ny Dulimah.
Dari Kiai Dzulqiya dan Kiai Baihaqi inilah, garis keturunan Habiib Segaf bin Hasan Baharun.
1. Sunan Ampel
2. Sunan Drajat
3. Sunan Mufti (Kiai Khotib)
4. Sunan Cendana
5. Sayyid Hasan
6. Sayyid Kunita
7. Sayyid Abdul Alim
8. Sayyid Syith
9. Sayyid Abdul Karim (Agung Bhalang)
10. Kiai Abdul Quddus
11. Halimah
12. Kiai Muhammad Rowi
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, Kiai Rowi ditugas kerajaan Sumenep untuk berdakwah ke arah selatan, tepatnya di Pedukuhan Langgar Assem.
Di sana, Kiai Rowi mengajar Al-Qur’an, menanamkan akidah, membina akhlak karimah dan menguatkan praktik ibadah, beliau mengawasi dan merawat tanah perdikan milik keraton Sumenep.
Beliau mendapat simpati dari masyarakat dalam hal memberi pencerahan keagamaan kepada warga.
Selain mendidik umat, Kiai Rowi melakukan tirakat di bawah pohon Asam dengan mengamlakan sebuah amalan, salah satunya adalah Munjiyat. Dari sinilah beliau dikenal Kiai Assem (Gerassem)
Bagi peziarah yang ingin nyekar ke makam beliau, maqbarahnya ada di Ketawang Dalemen, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep. (Z-4)
Selawat Mughrom merupakan salah satu contoh selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mughram berarti tergila-gila.
Selawat ini memiliki makna sebagai permohonan doa agar dilimpahkan segala rahmat dan kasih sayang kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang berselawat kepadaku sekali, Allah akan berselawat untuknya 10 kali."
Melalui mimpi, sholawat busyro diijazahkan langsung oleh Rasulullah SAW kepada Habib Segaf bin Hasan Baharun. Berikut ini bacaan sholawat busyro dalam bahasa arab, latin dan terjemahannya.
Nah, apa saja dalil-dalil yang menyatakan Nabi Muhammad SAW diibaratkan sebagai cahaya? Berikut dalil-dalilnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved