Polri Diminta Bentuk Tim Independen

Richaldo Y Hariandja
31/8/2016 09:40
Polri Diminta Bentuk Tim Independen
(Antara/Rony Muharrman)

KEPOLISIAN Negara Republik Indonesia (Polri) diminta membentuk tim independen untuk mengevaluasi surat perintah pemberhentian penyidikan (SP3) yang dikeluarkan Kepolisian Daerah (Polda) Riau kepada 15 perusahaan yang diduga membakar hutan dan lahan. Jika perlu, tim tersebut bebas dari unsur kepolisian untuk memastikan tinjauan yang lebih netral.

Tim tersebut dapat terdiri dari para ahli yang sering diajak meneliti kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), maupun akademisi.

“Ilustrasinya seperti kasus tim independen narkoba kemarin, itu kan Polri cepat (bergerak),” ucap Wakil Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) Made Ali di Jakarta, kemarin.

Pembentukan tim tersebut dinilai Made mendesak, mengingat sudah lebih dari 40 hari sejak terungkapnya SP3.

Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Bambang Hero Saharjo dalam kesempatan itu menyatakan butuh waktu sebulan untuk meneliti kawasan bekas terbakar yang telah dikenai SP3. “Walaupun lahan tersebut sudah terbakar dari tahun lalu, kita bisa melakukan pengecekan.”

Dia menyatakan diperlukan juga audit kepatuhan terhadap para pemegang izin kehutanan, sebab SP3 ada karena perusahaan dinilai telah memenuhi standar pencegahan kebakaran. “Kalau ada audit, kita juga bisa memenuhi keinginan banyak pihak agar pemerintah terbuka terhadap peri­zinan dan kesiapan mereka.”

Sementara itu, Ketua Posko Peng­aduan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Wahyu Nandang meminta Pemerintah menerapkan strict liability (tanggung jawab secara penuh) kepada pemegang izin konsesi. Dengan demikian, SP3 tidak perlu diterbitkan.

Titik panas hilang
Hujan deras hasil teknologi modifikasi cuaca berhasil memadamkan karhutla di Riau. Kini titik panas di Riau hilang. Padahal sehari sebelumnya ada 145 titik.

“Tentunya ada pengaruh juga dari TMC, dengan menabur garam di awan-awan yang berpotensi hujan akan menyebabkan awan semakin terkondensasi sehingga bisa menurunkan hujan,” ungkap Kasi Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin Mayor Ferry Duwantoro di Pekanbaru, kemarin.

Di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, aparat gabungan memadamkan karhutla. Sejumlah personel Kodim 0207/Simalungun bersama dengan anggota Polsek dan Damkar Kabupaten Simalungun serta masyarakat Nagori Sinar Naga Mariah, kemarin, memadamkan kebakaran di Gunung Sipiso-piso.

Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Oni Kristoyono Goendong mengatakan api di areal Nagori Sinar Naga Mariah pada Wilayah Koramil 12/SD Silimakuta membakar 50 ha lahan.


Peningkatan titik panas di Kalsel membuat Satgas Penanganan Karhutla Kalsel menyiapkan helikopter pengebom air serta mengerahkan ribuan personel. Hal itu diungkapkan Danrem 101/Ant Kolonel Yanuar Adil selaku Komandan Satgas seusai memimpin rapat rencana aksi penanggulangan karhutla.

Gubernur Bangka Belitung Rustam Efendi meminta warganya tidak membakar saat membuka lahan. “Tidak membuka lahan dengan cara membakar ini merupakan salah satu cara pencegahan munculnya titik api,” ujar Rustam. (RK/PS/DY/RF/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya