Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETIAP 6 Januari, seluruh dunia merayakan Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia, yang juga dikenal sebagai World Day of War Orphans. Peringatan ini bukan hanya sebagai momen untuk mengenang anak-anak yang kehilangan orangtua mereka selama konflik perang, tetapi juga sebagai panggilan kesadaran global terhadap penderitaan mereka.
Menurut United Nations Children's Fund atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), anak yatim piatu adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan telah kehilangan salah satu atau kedua orangtua akibat kematian. Kehilangan orangtua, terutama dalam konteks perang, membawa dampak emosional dan mental yang sangat sulit bagi anak-anak.
Pada 2015, data UNICEF mencatat hampir 140 juta anak yatim piatu di seluruh dunia, menggambarkan kompleksitas masalah ini. Anak-anak yang kehilangan orangtua mereka selama konflik terpaksa tinggal bersama keluarga yang masih hidup atau bahkan dimasukkan ke dalam sistem pengasuhan.
Baca juga: HaloZakat Bantu Anak-Anak Merajut Impian
Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia didirikan organisasi Prancis, SOS Enfants en Detresses, dengan tujuan meningkatkan kesadaran global terhadap penderitaan anak-anak yang kehilangan orangtua akibat perang dan konflik.
Setiap tahun, tanggal 6 Januari, diadakan berbagai program kesadaran untuk memberikan pemahaman lebih baik kepada masyarakat tentang penderitaan anak-anak yatim piatu. UNICEF ikut mendukung peringatan ini, mempromosikan partisipasi aktif dalam menanggapi masalah ini yang telah berkembang menjadi bencana kemanusiaan dan sosial global.
Baca juga: UNICEF: Jalur Gaza Tempat paling Berbahaya Dunia bagi Anak
Berbagai cara dapat diambil masyarakat untuk memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia, seperti menyebarkan informasi yang tepat tentang peringatan ini, menghadiri program sosial yang mempromosikan kesadaran terhadap penderitaan anak-anak yatim piatu, melakukan donasi kepada organisasi atau komunitas yang membantu mereka, serta melibatkan diri dalam kegiatan sukarela atau volunteer untuk memberikan dukungan langsung kepada anak-anak yang terdampak.
Peringatan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat global untuk bersatu dalam mengatasi penderitaan anak-anak yatim piatu akibat perang dan menciptakan langkah-langkah nyata menuju perbaikan situasi yang sulit bagi mereka.
(Z-3)
Konflik Palestina dan Israel sudah sejak lama berlangsung dan melibatkan masyarakat sipil dengan banyak korban baik laki-laki, perempuan, anak anak dan lansia.
Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina dilaporkan sudah tak bisa beroperasi akibat serangan tentara Israel ke wilayah tersebut.
Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza benar-benar telah berhenti beroperasi karena kurangnya pasokan dan banyaknya pasien, saat perang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, menyebut pengiriman bantuan tersebut tinggal menunggu izin dari territorial wilayah Gaza.
Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 wanita, terbunuh di Jalur Gaza sejak saat itu.
ORGANISASI Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menggambarkan pembunuhan tiga anak akibat serangan udara sebagai sesuatu yang mengerikan.
Penyaluran vaksin polio itu dilakukan melalui kerja sama antara Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID dengan United Nations Children's Fund (UNICEF).
Seorang pejabat UNICEF, James Elder, menyuarakan keprihatinan atas serangan terhadap anak-anak di Gaza yang sering diabaikan, meski Israel mengumumkan jeda taktis untuk distribusi bantuan.
Hari Anak Korban Perang Internasional didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan anak-anak yang menjadi korban agresi di seluruh dunia.
Israel telah membunuh lebih dari 13.000 anak di Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober 2023 silam. Di sisi lain, anak-anak yang masih hidup dihadapkan pada kondisi kekurangan gizi.
SEKERTARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (8/2) menegaskan bahwa Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mustahil dibubarkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved