Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HARI ini, 22 dari 30 putra-putri Mindanao resmi menjadi bagian dari keluarga besar Sekolah Sukma Bangsa (SSB), Aceh.
Dengan tujuan ingin memberikan harapan yang sama bagi anak-anak korban konflik dan miskin seperti 10 tahun lalu, SSB melihat ada kesamaan antara anak-anak Mindanao dan Aceh; mereka korban konflik berkepanjangan di antara banyak kepentingan di tanah tumpah darah mereka.
Konflik berkepanjangan meninggalkan banyak sekali jejak dan yang paling menonjol ialah hilangnya harapan anak-anak untuk merengkuh masa depan secara lebih baik.
Dalam situasi konflik, pendidikan jelas merupakan korban yang paling tersakiti.
Ketiadaan pendidikan sungguh merusak tatanan masyarakat sehingga menghargai perilaku sesama menjadi hampa dan tiada.
Hampir sulit menemukan sesuatu yang positif di tengah ketiadaan harapan, apalagi lingkungan pendidikan yang positif bagi anak-anak di Mindanao.
Dalam proses rekrutmen hingga penyelesaian seluruh dokumen dari paspor hingga visa belajar yang memakan waktu hampir 2 bulan, anak-anak Mindanao beserta para orangtua terlihat sangat antusias menerima program beasiswa Yayasan Sukma.
Bagi mereka, 'keluar' dari zona konflik menuju daerah baru yang menjanjikan proses pendidikan yang lebih baik merupakan oase dan surga dunia yang mereka nantikan.
Sebagaimana hijrah seperti yang dicontohkan Rasul Muhammad, semangat untuk berubah ke arah yang lebih baik begitu besar terlihat dari anak-anak Mindanao.
Bagi SSB, kehadiran anak-anak Mindanao merupakan tantangan baru untuk proses pengembangan sekolah ke depan karena adanya program ini tentu saja menuntut SSB untuk lebih berani menawarkan program internasional, bukan hanya bagi anak-anak Mindanao, melainkan juga anak-anak yang sama di kawasan Asia Tenggara.
Alam dan Paggalang
Dua kata dalam bahasa lokal Mindanao, alam (known; batid, hayag, kilalu) dan paggalang (respect), akan sangat berarti banyak bagi usaha membangun dialektika kependidikan antara Aceh dan Mindanao.
Bagi anak-anak Mindanao, sebuah kepatutan yang agamais bila mereka harus menjaga tradisi belajar yang kuat dengan cara menghormati keragaman budaya, di mana pun mereka akan menuntut ilmu.
Belajar dari Sultan Mohammad Dipatuan Kudarat (1580-1671), prinsip untuk selalu belajar (alam) agar menguasai dunia serta menghormati orang lain (paggalang) merupakan ciri kesultanan yang tidak hanya dikenal di Mindanao, tapi juga dihormati hingga kesultanan Sulu, Sabah, hingga Ternate.
Keluasan ilmu dan penghormatannya pada prinsip ajaran Nabi Muhammad membuat Sultan Kudarat begitu dihormati karena sangat bijak dalam membangun kesultanannya.
Keinginannya untuk menyatukan banyaknya kesultanan saat itu juga merupakan bawaan generatif pemahamannya tentang prinsip kesatuan untuk saling menghormati.
Prinsip-prinsip yang sama juga dapat ditemukan dari kebesaran sejarah Aceh sejak Sultan Iskandar Muda. Dengan latar belakang yang sama serta basis pemahaman keagamaan yang sama, hubungan antara anak-anak Mindanao dan Aceh akan menarik untuk diikuti dalam sebuah lanskap dan proses belajar di lingkungan SSB.
Bagi SSB, seluruh persiapan untuk mengimplementasikan prinsip belajar dan menghormati seperti membangunkan kesadaran lama pendidikan ialah domain yang paling kuat untuk mempertautkan seluruh nilai dan prinsip-prinsip yang ada pada kedua bangsa.
Manajemen SSB juga akan terbiasa bekerja dengan standar baru, standar internasional kawasan, karena proses interaksi akan berlangsung dalam bahasa yang berbeda.
Pengulangan
Bagi Yayasan Sukma, program beasiswa bagi anak-anak Mindanao seperti mengulang cerita 10 tahun lalu ketika Tim Sukma melakukan proses yang sama terhadap anak-anak Aceh yang menjadi korban gempa, tsunami, dan konflik sekaligus.
Yayasan Sukma sekali lagi ingin memastikan penerima beasiswa bagi anak-anak Mindanao ialah benar-benar siswa yang mengalami trauma akibat konflik serta fakir miskin.
Kualifikasi itu menjadi lebih diutamakan ketimbang melihat nilai akademik siswa semata tanpa mempertimbangkan situasi sosial dan ekonomi calon penerima beasiswa karena menggali kesamaan nilai dan prinsip merupakan kunci awal yang dilakukan manajemen SSB agar ada sinergi yang saling menguatkan antara anak-anak Aceh dan Mindanao dalam suasana belajar yang menyenangkan dan saling menghormati.
Dalam naskah kerja sama antara Yayasan Sukma dan Basulta Contacting Group dan ARMM, disepakati tujuan pemberian beasiswa ini ialah agar anak-anak Bangsamoro dapat menyelesaikan pendidikan menengah mereka dengan proses belajar-mengajar yang disesuaikan dengan ragam bakat dan minat siswa selama 4 tahun.
Selain itu, program itu juga bertujuan menumbuhkan sikap menghargai antara sesama warga bangsa, baik secara budaya, agama, maupun perbedaan bahasa dan suku bangsa.
Ada keinginan yang kuat dari anak-anak Mindanao untuk belajar dari Aceh.
Dalam bahasa dan pengakuan mereka, "Bangsamoro students enhanced their peace education, Islamic Leadership and governance and are able to translate such knowledge into practice at their immediate localities."
Kata kunci tentang pendidikan damai, gaya kepemimpinan berdasarkan ajaran Islam, dan tata cara berkepemerintahan merupakan hal yang juga akan dipelajari dalam lanskap Aceh secara keseluruhan, tidak untuk menempatkan Aceh sama dengan Mindanao, tetapi Mindanao harus belajar dari sejarah Aceh bagaimana mengelola konflik dengan cara-cara yang damai agar semua tujuan pembelajaran dapat terlaksana.
Selamat datang anak-anak Mindanao di SSB kebanggaan masyarakat Aceh.
Semoga hari-hari ke depan dapat dilalui dengan baik dan menyenangkan dan harapan yang tadinya dianggap mati dapat kembali dihidupkan.
Bangga menjadi bagian dari kerja kemanusiaan ini di tengah maraknya kasus penyanderaan warga Indonesia oleh kelompok radikal Abu Sayyaf Group.
Semoga program ini menjadi pembeda yang jelas antara kebaikan dan keburukan, antara yang batil dan hak. Selamat berjuang anak-anak Mindanao.
Ahmad Baedowi
Direktur Pendidikan Yayasan Sukma,Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved