Kenaikan Harga Rokok untuk Selamatkan Generasi Muda

Al Abrar/MTVN
27/8/2016 12:00
Kenaikan Harga Rokok untuk Selamatkan Generasi Muda
(ANTARA)

CENTER for Indonesia's Strategic Development Intiatives (CISDI) mendorong wacana kenaikan harga rokok berkisar Rp50 ribu segera ditetapkan oleh pemerintah. Dengan begitu diyakini dapat menyelamatkan generasi muda.

"Kita ingin melindungi dan memastikan bahwa generasi muda itu jadi generasi dan populasi yang berkualitas. Jadi kalau memang ada kebijakan pemerintah kami dukung," kata Ketua Cisdi Diah Saminarsih, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8).

Diah juga meyakini menaikkan harga rokok dapat menekan rokok pemula. Namun, kata dia, harus dimbangi penengakan hukum. Sebab, pemerintah melalui undang-undang telah membatasi penjualan rokok di bawah usia 18+.

"Ini yang kita harapkan, jangan cuman sekadar menaikkan saja, tapi penengakan hukum dalam pembatasan penjualan rokok juga harus ditegakkan," ujar Diah.

Pihaknya mencatat, saat ini dengan murahnya harga rokok, generasi muda menjadi tergiur untuk membeli rokok. Saat ini pun jumlah perokok di generasi muda meningkat drastis sejak lima tahun terakhir.

"Ini sudah mengkhawatirkan, naik 5 kali dalam 5 tahun terakhir. Kami mendorong akan upaya nyata membantu pemerintah menjaga populasi tetap sehat dan berkualitas," ucapnya.

Seperti diketahui, wacana kenaikan harga rokok menjadi Rp50 ribu/bungkus merupakan hasil survei dari Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Manusia Universitas Indonesia (UI). Dalam risetnya, sebanyak 46 persen perokok bakal berhenti merokok jika harganya dinaikkan sebesar 300 persen dari harga saat ini.

Dari survei juga diketahui bahwa 80,3 persen atau 976 responden mendukung kenaikan harga dan cukai rokok untuk membiayai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dukungan diberikan karena anggaran JKN selalu defisit setiap tahun.

Survei sendiri dilakukan terhadap 1.000 orang pada Desember 2015 hingga Januari 2016. Survei untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang kenaikan harga maupun konsumsi rokok. Diketahui, 41,3 persen responden mengonsumsi rokok satu hingga dua bungkus per hari dengan biaya Rp450 ribu hingga Rp600 ribu per bulan.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya