Kurangnya Pengawasan Munculkan Biro Perjalanan Haji Nakal

Lina Herlina
23/8/2016 16:03
Kurangnya Pengawasan Munculkan Biro Perjalanan Haji Nakal
(ANTARA/Adi Lazuardi)

KEPOLISIAN masih mendalami pihak yang bertanggungjawab atas pemberangkatan 177 calon jemaah haji yang tertangkap di Filipina karena menggunakan paspor palsu. Hal itu ditegaskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/8).

"Jemaah haji Indonesia yang tertangkap di Filipina sudah ditangani. Di sana (Filipina) kita punya Liaison Officer (LO) dan bekerja sama dengan Kementerian luar Negeri. Untuk di sini, kita akan dalami jaringan travel, siapa yang membrangkatkan ratusan jamaah tersebut," tegasnya.

Dari data yang dirili Kanwil Kemenag Sulsel, ada delapan travel yang memberangkatkan 177 jamaah haji tersebut. Namun hingga kini, belum bisa dipastikan jumlah jamaah haji asal daerah mana saja di Sulsel yang ditahan di Filipina.

"Masih menunggu data lengkap, tapi dari data Kepolisian Resort Wajo, disebutkan, ada 63 jamaah asal sana yang dalam rombongan haji itu," pungkas Kepala Kanwil Menag Sulsel Abdul Wahab Tahir.

Di sisi lain, dua biro perjalanan yang disebut memberangkatkan jemaah haji yang kini bermasalah di Filipina, membantah hal tersebut. Direktur Travel Tazkiyah Global Mandiri Ahmad Yani Fachruddin mengatakan biro perjalanan yang dipimpinnya tetap beroperasi dan masih menerima pendaftaran calon jamaah haji dan umroh.

"Kemarin, Senin (22/8), kami memberangkatkan 107 jamaah haji langsung ke Jeddah. Kami tidak pernah memberangkatkan jamaah haji via Filipina. Mungkin travel lain yang namanya hampir sama dengan kami," pintanya.

Meski demikian, pihak Tazkiyah Travel mengakui, jika jalur pemberangkatan haji via Filipina sudah beroperasi sejak empat tahun terakhir di Makassar. "Pengawasan Kemenag terhadap biro perjalanan haji dan umroh yang kurang. Akibatnya, banyak pihak yang memanfaatkan untuk memberangkatkan jamah haji dengan cara lewat negara lain," akunya.

Hal yang sama diutarakan pihak Syafwa Tour and Travel. Wahyu, petugas travel juga membantah pihaknya menyalurkan calon jamaah haji secara ilegal, apalagi lewat Filpina. "Kami di sini memberangkatkan jamaah sesuai dengan kuota yang diberikan Kemenag RI," katanya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya