Rumah Ibu Nasih Kini Layak Dihuni

Baznaz
23/8/2016 04:33
Rumah Ibu Nasih Kini Layak Dihuni
()

Seperti hari-hari biasa, Nasih Binti Inan (56) menekuni pekerjaan mencuci dan menyetrika pakaian tetangga. Dia dengan semangat membersihkan satu-persatu pakaian dari noda yang menempel.

Nasih yang telah menjanda, memiliki tanggungan dua anak dan seorang cucu. Penghasilan yang tidak menentu dari pekerjaannya sebagai buruh serabutan, membuat kehidupan ibu ini begitu sulit. Untuk kebutuhan sehari-hari,ia juga mengandalakan dari anak yang bekerja menjaga seorang penderita stroke dengan gaji sebulan Rp600.000.

Sementara kebutuhan sehari-hari keluarga ini jauh lebih banyak. Dengan kondisi ini, diapun tak bisa memikirkan rumahnya yang kondisinya sudah tak layak huni. Rumahnya dari bambu usang, atapnya rapuh dan banyak lubang. Jika hujan, air dengan gampang masuk ke dalam rumah. Beberapa batang bambu dipasang untuk menyangga dinding-dinding rumah yang mulai miring. Rumah ini juga tidak memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) dan aliran listrik.

Sehari-hari, Nasih menumpang di kamar mandi tetangga sebelahnya. Tim Umar bin Khattab Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang mendengar informasi ini, segera menuju rumah janda ini di di Kampung Garon Tengan RT 05/ 02 Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Niat mulia ini didukung olehbanyak orang, termasuk pemilik toko bangunan yang bersedia memberikan harga khusus untuk bahan-bahan material yang akan digunakan untuk membangun rumah Nasih. Warga sekitar rupanya juga antusias membantu Nasih untuk mendapat rumah yang layak. Mereka bahu membahu membangun rumah dengan material batu bata dan bambu.

Bambu-bambu rapuh yang menyangga genteng usang itu dirobohkan, satu persatu ditata batu bata merah di atas pondasi, kemudian disambung dengan anyaman bambu menjadi dinding baru.

Ibu-ibu warga sekitar tak mau ketinggalan mengulurkan tangan.Mereka bersama-sama membuat masakan bagi bapak-bapak yang sedang mengerjakan rumah Nasih. Kadang mereka ambil dari dapur sendiri untuk melengkapi masakan.

Tak membutuhkan waktu lama, rumah yang dibangun dari dana zakat yang disalurkan para muzaki BAZNAS ini berdiri tegak. Nasih pun sujud syukur melihatnya, dia mengucapkan terimakasih kepada para muzaki yang sudah menjadi perantara doanya, memberikan hunian layak kepada anggota keluarga yang hidupnya masih dia tanggung itu.

“Sebelumnya saya sudah pasrah dengan kondisi kami seperti ini, tetapi Alhamdulillah Allah memberi pertolongan melalui bapak ibu (muzaki BAZNAS). Semoga Allah melancarkan segala urusan bapak ibu,” Nasih.

Namun Nasih dan dua tetangganya masih membutuhkan bantuan, sebab MCK belum terbangun di rumah mereka. BAZNAS siap menyalurkan zakat, infak dan sedekah anda untuk membantu Nasih dan para mustahik lain yang sangat membutuhkan bantuan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya