Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNTUK memupuk spirit persatuan dan kebangsaan atau nasionalisme sebagai warga bangsa, Universitas Prasetiya Mulia (UPM) menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 serta Hari Pahlawan di kampus UPM, kawasan BSD City, Tangsel, Banten, Jumat (10/11).
Kegiatan peringatan Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan di UPM ini terbagi dua sesi yakni sesi pertama berupa pagelaran seni yang menampilkan permainan gamelan, paduan suara mahasiswa, musik angklung, paduan suara para dosen dan staff, penampilan orkestra The Sound Of Phoenix dari mahasiswa UPM
Sesi kedua menampilkan talkshow yang bertema Patriotisme di Era Digital. Dengan pembicara Erika Riccardo (content creator), Dr Muhammad Faisal (youth researcher) , dan Arto Biantoro (aktivis brand lokal).
Acara dihadiri Rektor UPM Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak, Jusuf Wanandi, SH, (Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya), Edwin Soeryadjaya (Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya), mantan Menlu Hasan Wirayuda, para dosen, staf, serta mahasiswa UPM.
Dalam sambutannya, Djisman menyatakan banyak pesan penting dalam acara kali ini. Memperingati Sumpah Pemuda, jelas Djisman, pada intinya adalah memupuk dan menguatkan persatuan bangsa menjadi wadah kerja sama satu dengan yang lain. "Tanpa persatuan kita tidak bisa apa-apa, ilmuan pada satu disiplin ilmu harus bersatu dengan ilmuan lain, harus bersatu dengan pengusaha, dan seterusnya. Lalu membuat kebijakan untuk menghasilkan output yang kita kehendaki," papar Djisman.
Adapun spirit atau semangat pengorbanan melalui peringatan Hari Pahlawan, mesti dikenang dan diapresiasi semangat pengorbanan. "Seseorang tidak dirancang untuk menjadi pahlawan, dia dipanggil oleh zaman, oleh karena itu pada acara ini kita menghargai mereka, " tandas Djisman.
Dikatakan melalui peringatan ini juga mencuat pesan banyaknya warisan peninggalan bangsa kita, berupa warisan kesenian, warisan budaya, warisan literasi,dan banyak lagi yang tidak bisa diungkapkan. "Melalui acara peringatan ini menunjukkan betapa di tengah-tengah keragaman jumlah mahasiswa yang tidak besar ini, ditengah mereka terselip talenta-talenta beragam yang menjadi modal kita, melanjutkan perjalanan, dan perjalanan bangsa kita, menuju bangsa yang beragam dan unggul, " tukasnya.
Sedangkan Sofyan Wanandi mengutarakan melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, kampus UPM menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian solusi bagi perjalanan bangsa Indonesia, yang plural dan unggul berdasarkan Pancasila. "Pada waktu yang sama kita mengenang, pahlawan-pahlawan kita yang berkorban demi kemerdekaan bangsa kita serta semangat Sumpah Pemuda harus kita letakkan senantiasa dalam konteks yang berubah tanpa henti-hentinya," kata Sofyan.
Dia mengingatkan, bangsa Indonesia yang sedang mendekati status sebagai bangsa yang maju, berhadapan dengan rintangan-rintangan baru, di atas rintangan-rintangan lama. "Bahasa Indonesia yang kita junjung memang tumbuh tidak saja menjadi lingua perangka di Tanah Air kita, tetapi juga menjadi bahasa penyatu dalam keragaman," ungkapnya. (RO/R-2)
Pengakuan terhadap nilai-nilai kepahlawanan mesti diikuti dengan model pembelajaran yang memperkuat akar sejarah
Peringatan Hari Pahlawan seharusnya menjadi pendorong bagi partai politik untuk bertindak nyata, mendorong perubahan, dan membentuk masa depan yang lebih baik
Sebagai bentuk dukungan terhadap kondisi yang dialami oleh lansia, Parenty secara khusus mendonasikan popok dewasa kepada para veteran di Indonesia.
Dalam program ini, Telkomsel mengajak para pengguna Telkomsel untuk melakukan donasi dengan cara menukarkan Telkomsel Poin mereka untuk membantu menjaga kesehatan para veteran
Upacara bendera di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (12/11), itu digelar sebagai bukti para mitra deradikalisasi ingin berbakti kembali kepada bangsa dan negara.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, YPA-MDR menyelenggarakan acara tahunan Forum Komunikasi Sekolah Binaan (FKSB) di Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved