16 Tahun Keliling Dunia, Tertambat di Poso

Erandhi Hutomo Saputra
17/8/2016 12:19
16 Tahun Keliling Dunia, Tertambat di Poso
()

BERKELILING dunia sudah menjadi hal biasa bagi Yuyun Muharam, 52. Pria asal Sukabumi Jawa Barat yang hanya lulus STM ini selama 16 tahun telah menjelajahi berbagai negara dengan berbekal keahliannya memasang generator turbin pada PLTA. Mulai dari PLTA di Thailand, Austria, Maroko, Islandia, hingga Venezuela, Yuyun diminta untuk menjadi supervisor dengan anak buah yang merupakan orang asing.

"Saya paling lama di Islandia selama 13 bulan tahun 2006, memasang generator turbin untuk mega proyek PLTA 6x110 MW. Anak buah saya orang Portugal dan Polandia, ada 40 orang," ucap Yuyun saat berbincang dengan Media Indonesia di kawasan PLTA Poso II, Desa Sulewana, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Selama 16 tahun tersebut, ia bekerja di bawah bendera PT. Andritz asal Austria sejak 1995 yang memang dikenal piawai dalam hal generator turbin. Sebelumnya ia merupakan karyawan PLN dari tahun 1987 hingga 1995.

Meski hanya lulusan STM, Yuyun membuktikan jika dirinya bisa sukses sekaligus berkeliling dunia dimana tidak semua orang mempunyai kesempatan tersebut. Pundi-pundi penghasilan dalam bentuk dollar pun sangat amat cukup untuk menghidupi keluarganya yang telah dikaruniai 3 orang anak.

"Kendalanya hanya kangen keluarga saja, terkadang setiap 3 bulan pulang ke Indonesia," tukasnya.

Meski hampir dua dekade berkeliling dunia, namun akhirnya panggilan ibu pertiwi yang membuat ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada 2012. Ia bergabung dengan PT Poso Energy saat membangun PLTA Poso II di bawah kepemimpinan Achmad Kalla.

Keputusan itu ia buat karena melihat kesungguhan dari Achmad Kalla untuk membangun PLTA murni hasil karya anak bangsa tanpa campur tangan orang asing. Hal itu membuat ia terpanggil sehingga memutuskan untuk menyudahi petualangannya dan mengabdi untuk negeri sendiri.

"Saya sangat bangga dan takjub dengan PLTA Poso II, bangsa Indonesia akhirnya punya PLTA tanpa campur tangan asing," kata Yuyun yang masih menerima permintaan bantuan pihak asing namun ia tolak.

Menurutnya potensi PLTA di Indonesia sangat banyak namun belum banyak dieksplorasi. Daerah-daerah seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua kata dia merupakan potensi untuk mengembangkan PLTA. Ia pun mendorong pemerintah untuk membangun pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti PLTA ketimbang PLTU, PLTD, atau PLTG.

"PLTA di Indonesia masih perlu banyak yang dieksplorasi, lebih baik pakai air jangan batubara atau minyak yang lama-lama habis, pakai air yang energi baru terbarukan, dan air itu ramah lingkungan, tidak ada polusi," tutup Yuyun yang kini menjadi senior supervisor maintenance turbin generator PT. Poso Energy. (oL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya