Gemilang Perpustakaan Nasional, Apresiasi dan Persembahan untuk Masyarakat

Indriyani Astuti
17/8/2016 08:54
Gemilang Perpustakaan Nasional, Apresiasi dan Persembahan untuk Masyarakat
()

PERPUSTAKAAN Nasional (Perpusnas) kembali menggelar perhelatan malam penghargaan dan hiburan bertajuk 'Gemilang Perpustakaan Nasional dan Malam Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2016' di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (16/8).

Acara tersebut merupakan bentuk apresiasi Perpustakaan Nasional kepada mereka yang berkontribusi pada pengembangan perpustakaan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Tidak hanya itu, Perpusnas juga memberikan penghargaan bagi mereka yang peduli menumbuhkan budaya membaca. Oleh karena itu Perpurnas menganugrahi mereka dengan Nugra Jasadarma Pustaloka.

"Banyak orang dari seluruh pelosok umenjadi pejuang sejati dalam mengelola perpustakaan. Mereka mengambil bagian dalam mengatasi belengu kebodohan, kemiskinan, kesenjangan. Banyak kisah kisah sukses dari para pengelola perpustaakaan telah memberikan kontribusi dalam mencerdaskan masyarakat," ujar Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, di Jakarta. Dalam acara itu, hadir pula Duta Membaca Indonesia Najwa Shihab, dan Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah.

Seperti tahun- tahun sebelumnya, pengahargaan Nugra Jasadarma Pustaloka diberikan kepada para insan terpilih dalam beberapa kategori antara lain pemenang terbaik lomba bercerita siswi sekolah dasar pemenang lomba bercerita tingkat nasional, Perpustakaan SLTA terbaik tingkat nasional, perpustakaam desa atau kelurahan terbaik tingkat nasional, dan pustakawan berprestasi terbaik, tokoh masyarakat, tokoh jurnalis serta media massa yang berasal dari berbagai penjuru tanah air.

" Kami yakin dan percaya masih banyak di luar sana yang punya peran lebih dan memiliki dedikasi tulus bagi masyarakat," tutur Syarif.

Dijelaskan Syarif untuk sebagai leading sector dalam menggerakan minat membaca masyarakat, Perpustakaan Nasional telah membuat program baru yaitu mobil perpustakaan keliling, perpustakaan terapung dan Ipusnas. Ipusnas adalah aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial yang baru diluncurkan. Dengan adanya aplikasi tersebut masyarakat dapat mengakses bacaan di perpustakaan secara online dan gratis.

"Kami akan melaunching satu program yaitu 20 ribu judul buku dengan 200 ribu kopi yang bisa diakses dari Sabang sampai Marauke. Target Perpusnas dalam lima tahun ke depan kita bisa memiliki 50 ribu judul buku dengan full conten dan teks," tukas Syarif.

Pada kesempatan yang sama, Duta Baca Indonesia Nadja Shihab menyampaikan pada kondisi saat ini, budaya dan tingkat literasi masyarakat Indonesia saat ini masih amat rendah. Di samping, banyak yang berpandangan bahwa minat baca sepintas tidak terlalu mendesak layaknya urusan pangan atau energi yang dibutuhkan bangsa ini.

Tapi, Nadja menekankan bagaimanapun minat membaca merupakan modal penting dalam pengembangan intelektual masyarakat.

"Negara tidak bisa diam, semua harus bsrgerak bersama. Kita tidak bisa mengantungkan hanya pada pelaut mandar yang mengantarkan buku ke pulau-pulau terluar atau kepada penunggang kuda yang membawa buku keliling. Menyiapkan generasi yang cinta ilmu pengetahuan adalah tugas bersama," tutup Najwa. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya