Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BADAN Restorasi Gambut (BRG) akan merambah restorasi gambut di hutan desa di empat kabupaten prioritas tahun ini. Sebagai langkah awal, kawasan hutan desa di Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, yang dipilih.
“Dalam dua minggu, kami akan membentuk tim untuk mengerjakan hal ini,” ucap Deputi Bidang Konstruksi, Operasional, dan Perawatan BRG Alue Dohong. Tim itu, lanjut Alue, terdiri atas BRG, tim akademisi, perwakilan pemerintah kabupaten, serta pengelola hutan desa. Kegiatan yang akan dilakukan, dijelaskan Alue, tidak hanya berupa restorasi pembasahan gambut, tapi juga penanaman vegetasi ulang hingga revitalisasi masyarakat yang ada di kawasan itu.
Setelah tim terbangun, rencana restorasi akan dibentuk. “Kita menginventarisasi berapa misalnya jaringan kanal yang ada di situ, berapa yang bekas terbakar, dan harus segera direvegetasi,” terang Alue. Dari inventarisasi jaringan kanal yang sudah diketahui, dapat dihitung pula berapa tabat atau sekat kanal yang harus dibuat untuk membasahi kawasan gambut. Lalu, untuk mempertahankan dan mengatur hidrolisisnya, akan dihitung pula luas kawasan yang harus direvegetasi.
Implementasi program restorasi itu akan dilaksanakan bersama kelompok pengelola hutan desa (KPHD) dan masyarakat setempat. Kepala daerah, dalam hal ini bupati yang memberikan izin hutan desa, nantinya akan menandatangani rencana program restorasi itu.
Sah administrasi
Pemilihan kawasan hutan desa di kawasan Kahayan Hilir didasari sahnya kawasan tersebut secara administrasi. Baik negara lewat Kementerian Kehutanan pada 2012 maupun Pemprov Kalimantan Tengah telah mengeluarkan surat keputusan masing-masing dan mengakui keabsahan hutan desa di kawasan Kahayan Hilir itu.
Koordinator Pelaksana Kelompok Kerja Sistem Hutan Kerakyatan (Pokker-SHK) Edy Subahani mengungkapkan hutan desa tersebut juga bersisian dengan lahan bekas proyek lahan gambut sejuta hektare yang dibuat pada 1995. Proyek tersebut dibangun dengan tujuan mengonversi hutan rawa gambut menjadi sawah guna mempertahankan swasembada pangan. Namun, proyek dihentikan akibat krisis moneter pada 1998.
Edy, mitra BRG saat ini untuk kawasan Kalteng, menyatakan akan memetakan kembali kawasan kanal yang berada di hutan desa tersebut. “Dalam perhitungan kasar, akan dibangun 30 tabat,” imbuhnya.
Sebelum pembangunan, akan dilakukan sosialisasi kepada kepala handil (saluran kecil semacam parit yang dibangun warga) untuk membahas pembangunan tabat pada Agustus ini. “Nanti semuanya dari BRG dan Universitas Palangka Raya, yang akan kami bangun 40 sentimeter di bawah permukaan tanah supaya ada akses handil saat pasang surut,” tukas Edy. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved