Penyadaran Lingkungan Bisa lewat Budaya

MI
08/8/2016 11:46
Penyadaran Lingkungan Bisa lewat Budaya
(Dok. Kemenhut)

UPAYA penyadaran lingkung­an, selain bisa dilakukan melalui pendekatan formal, sangat ampuh jika ditempuh melalui jalur budaya dan seni. Jalur nonformal itu bisa secara langsung memengaruh­i pola hidup masyarakat menjadi lebih sadar lingkungan.

Model pendekatan sadar lingkungan tersebut, menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, harus menjadi spirit bersama.

Hal itu disampaikan Menteri Siti pada saat menyusuri Sungai Ciliwung, Jakarta, sepanjang 7 km kemarin. Penyusuran itu dimulai dari kawasan MT Haryono sampai ke kawasan Kampung Melayu. Menteri Siti bersama warga membersihkan Su­ngai Ciliwung dari berbagai pencemaran limbah dan sampah.

Sekitar 1.500 orang berpartisipasi terdiri dari 900 warga yang berasal dari 21 rukun warga bantaran Ciliwung. Mereka terlihat antusias pada acara bersih-bersih itu. Pemprov DKI dan TNI/Polri masing-masing menurunkan 50 personel dan 100 orang dari pelaku usaha.

Acara juga melibatkan pelajar dan mahasiswa, berbagai komunitas, dan sebanyak 100 personel dari Kementerian LHK.

Selama menyusuri su­ngai, Siti melihat tumpukan sampah di wilayah kumuh dan agak berkurang pada wilayah yang sudah tertata. “Saya akan meminta Gubernur DKI membuat IPAL (instalasi pengelolaan air limbah) komunal,” ujarnya.

Ketua penyelenggara dari Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) Usman Firdaus mengatakan total sampah yang diangkat kemarin mencapai 1 ton lebih.

“Sampai hari ini kondisi Ciliwung memang belum bisa dibersihkan dan dihijaukan sepenuhnya, tapi kondisinya sudah 80% lebih baik jika dibandingkan dengan sebelumnya.”

Sepen­dapat dengan Menteri Siti, Usman mengatakan budaya Betawi yang kental dan ditambah ajaran Islam dapat menjadi media yang efektif untuk mengajak masyarakat untuk lebih sadar lingkung­an. (RO/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya