Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEBANYAK 80% penduduk bumi, termasuk Indonesia, telah terkena dampak polusi cahaya yang cukup parah saat ini. Polusi cahaya itu menyebabkan pengamatan keindahan langit yang bertabur bintang, bulan, bahkan gugusan galaksi semakin sulit dilakukan.
“Namun, belum banyak masyarakat atau kalangan yang menyadari kondisi tersebut. Di Indonesia dampak tersebut sudah sangat nyata. Hal itu terbukti dari semakin berkurangnya kota yang bisa dijadikan lokasi pengamatan,” kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, saat dihubungi, di Jakarta kemarin.
Saat ini, lanjutnya, penduduk sepertiga wilayah bumi sudah tidak dapat melihat galaksi bimasakti. Paparan lampu dari permukiman, gedung-gedung, terutama di kota-kota besar, membuat cahaya dari galaksi dan benda langit terkalahkan. Salah satu lokasi yang paling terkena dampak, tambahnya, ialah Observatorium Bosscha Bandung, Jawa Barat.
“Bosscha sudah tidak lagi dapat digunakan untuk melakukan pengamatan bintang dan benda langit. Polusi cahaya di kawasan Bandung membuat Bosscha hanya sebagai sarana edukasi. Sudah sangat terasa dampak buruknya dalam upaya penelitian,” tambah Thomas lagi.
Agar masyarakat tahu dampak buruk polusi cahaya itu, menurutnya, mereka perlu terlebih dahulu diajak melihat keindahan langit yang tidak atau minim terdistraksi oleh cahaya. Salah satunya melalui Kampanye Malam Langit Gelap. Kampanye itu dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang parahnya polusi cahaya yang telah terjadi di bumi.
“Masyarakat akan secara otomatis melihat bedanya ketika cahaya berkurang secara signifikan,” ungkapnya.
Untuk mendukung pengamatan tersebut, kegiatan pengamatan publik dilakukan di pusat pengamatan Lapan di Sumedang. Fasilitas teleskop akan dihadirkan bagi warga yang ingin melihat galaksi bimasakti dan hamparan bintang.
Dengan kondisi cerah dan langit yang gelap, warga di seluruh Indonesia juga bisa melihat dengan mata telanjang rasi bintang angsa (cygnus), salib selatan, dan rasi kalajengking (scorpio), mars, saturnus, dan bintang raksasa merah antares yang membentuk segitiga.
Dukung kampanye
Di sisi lain, Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Jawa Barat, turut mendukung penuh kampanye mematikan lampu pada pukul 20.00- 21.00 WIB, yang bertepatan dengan Hari Keantariksaan yang jatuh kemarin (6/8).
“Upaya itu selain bisa melihat galaksi bimasaksi dengan miliaran bintang membentang dari utara ke selatan, juga bisa menjadi gerakan menghemat energi,” kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Kantor Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, Frendy Yuwono.
Berkaitan dengan penghematan energi, kata Frendy, pihaknya mulai memperkenalkan energi-energi alternatif kepada masyarakat, di antaranya energi alternatif yang memanfaatkan tenaga surya (solar) serta teknologi biogas.
“Tahun ini kita sudah membuat pembangkit listrik berkekuatan 3.000 watt dengan memanfaatkan tenaga surya di dua titik dan teknologi biogas di tiga titik,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Fahrurrazi mengatakan membatalkan pemadaman penerangan di jalan raya karena alasan keselamatan. “Kami imbau masyarakat bisa memadamkan lampu penerangan di rumah masing-masing,” ujar Fahrurrazi. (BB/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved