Generasi Muda Penerus Persaudaraan

Wibowo
04/8/2016 05:35
Generasi Muda Penerus Persaudaraan
(MI/BOWO)

SEBUAH buku lusuh dengan sampul robek menghiasi meja bundar lobi Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia (Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur).

Karya berjudul Atlas Nasional Indonesia itu menjadi media bagi peserta program kerja sama Pertukaran Pemuda Indonesia Malaysia (PPIM) asal Kalimantan Tengah, Rieny Anasthasia, 24, untuk menjelaskan Tanah Air kepada para delegasi Malaysia. “Ini (provinsi) asalku,” ujarnya sembari menunjuk provinsi Kali­mantan Tengah kepada delegasi Malaysia di Gedung KBRI, Senin (1/8).

Penjelasan tentang Indonesia kepada pemuda Malaysia juga disampaikan delegasi Indonesia asal Jayapura, Papua, Tom Alfa Samuel, melalui buku yang membahas tentang iklim, geologi, gunung api, lahan basah, hingga rawan bencana. “Ini Jayapura.”

Hal yang sama juga dilakukan delegasi Malaysia kepada delegasi Indonesia. Misalnya, dalam kunjungan ke Muzium Istana (Istana Negara Lama) di Kuala Lumpur pada Selasa (2/8). Salah satu peserta PPIM dari ‘Negeri Perak’, Nurhidayah binti Helmi, 23, memaparkan tentang Istana Negara Lama.

Ia menjelaskan, istana itu merupakan tempat bersemayam Seri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agong dan Seri Paduka Baginda Raja Permaisuri Agong sebelum pindah ke Istana Negara di Jalan Duta.


Kemiripan bahasa

Pada kesempatan sama, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Adiati Noerdin optimistis hubungan Indonesia dan Malaysia semakin baik melalui program kerja sama PPIM tersebut.

“Melalui program ini, para pemuda melakukan mediasi dan advokasi bahwa kedua negara bersaudara,” ujarnya.

Tahun ini, program tersebut mengambil tema Pelestarian budaya Indonesia-Malaysia melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.

Ketua Pengarah Jabatan Belia dan Sukan Negara Kementerian Belia dan Sukan Malaysia Datuk Hatipah binti Ibrahim juga meyakini para pemuda Malaysia dan Indonesia mudah memahami budaya kedua negara karena kemiripan bahasa antara Malaysia dan Indonesia.
Ia meminta para pemuda memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam memelihara warisan budaya bangsa masing-masing.

“Banyak cara yang bisa kita gunakan untuk promosi warisan kebudayaan kedua negara sesuai dengan perkembangan teknologi,” ujarnya di Gedung Kementerian Belia dan Sukan, Malaysia. (Wibowo/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya