Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMAHAMAN nilai-nilai sejarah kebangsaan warisan para pendahulu negeri harus terus ditingkatkan untuk menjadi acuan bersikap bagi generasi penerus. Ini penting dilakukan dalam menjawab berbagai tantangan di masa kini dan mendatang.
"Nilai-nilai sejarah Indonesia yang ditorehkan para pendahulu bangsa masih sangat relevan untuk menjadi landasan bersikap dalam menjawab sejumlah tantangan berbangsa dan bernegara di masa ini," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/7). Saat ini terdapat 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Sebanyak 11 di antaranya dimiliki Indonesia, termasuk ketiga arsip yang baru saja ditetapkan yakni pidato Presiden Sukarno bertajuk To Build the World a New, Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok, dan Hikayat Aceh.
Pada Senin (3/7) sertifikat Ingatan Kolektif Dunia UNESCO ketiga arsip tersebut diserahkan Wakil tetap Indonesia di UNESCO, Prof. Ismunandar, kepada Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah. Sementara delapan dokumen lain yakni Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia-Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakertagama, dan Cerita Panji.
Baca juga: Peluang Pembentukan Pengusaha Baru Harus Konsisten Diciptakan
Menurut Lestari, peristiwa tersebut merupakan bentuk pengakuan dunia terhadap pentingnya nilai-nilai sejumlah peristiwa sejarah di Indonesia yang merupakan bagian dari peristiwa sejarah dunia. Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat pentingnya nilai-nilai sejarah sejumlah peristiwa di Indonesia seharusnya mendorong setiap anak bangsa mampu menggali dan memaknai nilai-nilai luhur yang diwarisi oleh nenek moyangnya sendiri.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah mendorong agar sistem pendidikan nasional yang diterapkan saat ini juga ikut mengakselerasi penanaman nilai-nilai sejarah bangsa ini kepada para peserta didik. Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, wajib bagi setiap anak bangsa memiliki pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai sejarah bangsa dalam upaya membangun karakter generasi penerus yang tangguh.
Baca juga: Hari Dermaga Nasional : Sejarah, Jenis, dan fungsinya
Rerie mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama melestarikan nilai-nilai yang diwarisi para pendiri bangsa seperti kejujuran, persatuan, gotong-royong, dan budi pekerti yang luhur dalam mengisi kemerdekaan dengan mewujudkan proses pembangunan yang lebih baik dari waktu ke waktu. (Z-2)
Sebanyak 698 orang yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) pada rentang Januari-Juli 2024.
PAUD harus mendapat perhatian serius karena merupakan bagian dari proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.
DORONG peningkatan penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian demi menjaga kelestarian lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi proses pembangunan dan tumbuh kembang.
DORONG pengembangan wisata berkonsep regeneratif dalam upaya meningkatkan kinerja pariwisata nasional yang lebih baik dan berkelanjutan.
NEGARA harus mampu menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, dan berkembang. Harapannya, mereka kelak dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan nasional.
DORONG produktivitas sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mampu meningkatkan peran ekonomi rakyat dalam menopang ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved