500 Pelajar Indonesia Kuliah di Belanda Tahun Ini

01/8/2016 02:18
500 Pelajar Indonesia Kuliah di Belanda Tahun Ini
(twitter)

SEKITAR 500 pelajar Indonesia berkumpul di Erasmus Huis Jakarta mengikuti acara Pre-Departure Briefing yang diselenggarakan Nuffic Neso Indonesia. Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan dukungan bagi para pelajar yang akan melanjutkan studi di Belanda melalui rangkaian acara yang informal dan santai.

"Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah peserta pengarahan prakeberangkatan tahun ini meningkat 70%, itu pun pendaftarannya terpaksa kami tutup karena keterbatasan tempat," ujar Indhira, Ketua Panitia Penyelenggara, dalam keterangan tertulis.

Sebagian besar atau 50% peserta yang akan melanjutkan studi di Belanda mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia, adapun 25% lainnya mendapat beasiswa dari universitas atau pemerintah Belanda, sedangkan sisanya melanjutkan studi di Belanda dengan biaya pribadi. Mereka studi di Belanda untuk berbagai jenjang, mulai dari S1, S2, dan S3 bahkan kursus singkat.

Dalam sambutannya, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, mengatakan, meningkatnya jumlah para pelajar Indonesia yang antusias melanjutkan studi di Belanda merupakan salah satu indikator semakin eratnya hubungan antara kedua negara.

Diharapkan, para pelajar itu dapat bertukar pikiran dengan masyarakat di Belanda sehingga bisa menjadi duta bagi Indonesia dan sekembalinya dari Belanda, dapat mengamalkan ilmunya bagi kemajuan Indonesia dan menjadi duta bagi Belanda, sehingga persahabatan antara kedua negara semakin harmonis.

Sebanyak 80 alumni Belanda dan 10 orang perwakilan dari Persatuan Pelajar Indonesia di Belanda ikut bergabung menyukseskan acara tersebut. Mereka menceritakan berbagai tips studi dan tinggal di Belanda melalui sesi presentasi, kuis, dan diskusi kelompok.

Mewakili Duta Besar Belanda, Nico Schermers, mengatakan, sistem pendidikan Belanda mempunyai reputasi dunia untuk kualitas, keberagaman, serta keterbukaannya terhadap dunia lain. Amsterdam merupakan rumah bagi hampir 200 pelajar dari kewarganegaraan yang berbeda-beda.

Ia juga menambahkan, pengembangan sumber daya manusia di negerinya merupakan hal yang sangat penting karena bagi pemerintah Belanda tidak ada cara yang lebih baik untuk mengembangkan suatu negara selain dengan investasi pada bidang pendidikan masyarakatnya. Sebab itu, pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Belanda, pemerintah Belanda memastikan dukungannya untuk pendidikan tinggi dan program beasiswa bagi pelajar Indonesia yang berbakat. (R0/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya