Risma Bagikan Kiat Menata Kota

Abdus Syukur
27/7/2016 05:50
Risma Bagikan Kiat Menata Kota
(MI/ABDUS SYUKUR)

WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan pengalaman dan keberhasilan dalam upaya menata Kota Surabaya kepada puluhan delegasi The Third Se­ssion Preparatory Committee III for Habitat dalam agenda interactive panel discussion di ruang Crystal, Grand City Convex, kemarin.

Habitat III merupakan agenda Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dilaksanakan setiap 20 tahun dengan tujuan memastikan komitmen bersama menuju pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Habitat III berlangsung sejak Senin (25/7) hingga hari ini.

Risma menyampaikan paparan bertema Toward a more equitable city yang dilengkapi dengan slide foto-foto itu. Berbagai upaya dilakukan Pemkot Surabaya dalam merangkul warga untuk bersama-sama ndandani (memperbaiki) kampung-kampung.
Selain penataan permukim­an warga Kota Surabaya menjadi lebih nyaman dan indah, ada upaya untuk memberdayakan potensi warga melalui pembangunan lapang­an bola, perpustakaan, serta broadband learning center (BLC). Tidak ketinggalan, potensi ekonomi warga juga terus digali dan dikembangkan.

“Saya menyampaikan pembangunan kota dan sharing pengalaman. Seperti sekarang sudah ada kurang lebih dari 1.000 perpustakaan. Untuk BLC, selain anak-anak yang memanfaatkan untuk belajar, ibu-ibu bisa berjualan produk UKM secara daring,” ujar Risma.

Paparan Risma itu mendapat respons positif dari delegasi yang hadir maupun para panelis dan pakar di bidang habitat. Presentasi Risma diacungi jempol.

“It’s a wonderful presentation,” ujar Rose Molokoane, panelis dari Slum Dwellers International. “Saya melihat foto-fotonya dan itu sangat nyata. Penting untuk memunculkan komitmen dari yang kita sampaikan. Di sinilah pentingnya peran pemerintah melibatkan warga dalam pembangunan,” tegas delegasi asal Afrika Selatan itu.


Apresiasi

Paparan yang disampaikan Risma perihal penataan kampung dan cara mengatasi urbanisasi itu juga mendapat apresiasi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono.

Menurut menteri asal Surakarta itu, tidak mudah mengajak masyarakat agar mau peduli pada lingkungan tempat tinggalnya.
Namun, Risma mampu melakukannya. “Semua orang sangat terinspirasi oleh apa yang dilakukan Kota Surabaya serta peran masyarakatnya. Tidak gampang sampai pada level ini. Mungkin kalau saya sekarang nginjak taman, yang marah bukan lagi walikotanya, tapi warga.”

Basuki juga menyoroti keberhasilan Pemkot Surabaya dalam penanganan permukiman kumuh melalui peran serta masyarakat. Penanganan kawasan kumuh tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga oleh masyarakat.

“Kota Surabaya benar-benar menjadi inspirasi habitat karena di situ telah merangkum regulasi, perencanaan, dan pendanaan,” imbuh Basuki.

Di hadapan para delegasi dan peserta Prepcom 3, Wali Kota Risma juga menyampaikan urbanisasi yang baginya tidak mesti merugikan. Terpenting ialah bagaimana me-manage dan menyiapkan sistem yang benar dalam meng­antisipasi urbanisasi yang menjadi tantangan perkotaan ini.

“Kepada para lurah saya sampaikan, pendatang harus punya KTP dan bisa menunjukkan pekerjaannya,” ujar Risma. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya