Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA 8 MEI diperingati sebagai hari Palang Merah Indonesia (PMI). Tahun ini peringatan mengusung tema "Everything We Do Comes #fromtheheart" atau Semua yang Kami lakukan dari hati.
Peringatan ini bertujuan untuk mengapresiasi, menginspirasi, dan mempromosikan aktivitas kemanusiaan yang dilakukan oleh Gerakan PMI. Sekaligus juga sebagai penghormatan kepada pendiri Palang Merah, Jeanny Henry Dunant, yang lahir di tanggal 08 Mei 1828.
Selain hari PMI ternyata bertepatan juga dengan hari Hari Bulan Sabit Merah Sedunia. Dalam memperingati kedua hari tersebut, yuk kita simak seperti apa saja sejarah, tugas pokoknya.
Sebenarnya PMI sudah ada di Indonesia sebelum Perang Dunia ke-II. Tepatnya pada 21 Oktober 1873. Saat itu Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai). Nerkai dibubarkan saat pendudukan Jepang.
Perjuangan mendirikan PMI diplopori Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan sekitar 1932. Bak gayung bersambut, rencana itu meluas ke kalangan terpelajar Indonesia.
Rancangan tersebut kemudian dibawa ke sidang Konferensi Nerkai pada 1940, walaupun ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat.
Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali membentuk Badan Palang Merah Nasional. Sekali lagi, upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang. Rencana itu pun harus kembali disimpan.
Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).
Akhirnya Perhimpunan PMI berhasil dibentuk pada 17 September 1945. Mereka merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional tahun 1950 dengan menjadi anggota PMI. Keberaaan PMI disahkan secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan diperkuat Keppres No.246 tahun 1963.
Kini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia.
PMI bertugas membantu pemerintah Indonesia di bidang sosial kemanusiaan. Tugas PMI meliputi
Demikian penjelasan tentang sejarah dan Tugas pokok Palang Merah Indonesia. Selamat Hari PMI. (Z-3)
Semua fasilitas kesehatan di Jalur Gaza selatan sudah mencapai ambang kehancuran akibat serangan pendudukan Israel yang hingga kini masih berlangsung.
Komite Palang Merah Internasional mengatakan 22 orang tewas akibat serangan tentara Israel yang menghancurkan kantornya di Gaza pada Jumat, (21/6)
Palang Merah dan Badan Bantuan Luar Negeri Amerika Serikat, memperingatkan tentang bahaya panas ekstrem yang merupakan dampak dari perubahan iklim.
Pekerja kemanusiaan dan pengusaha AS Kate Forbes menjadi perempuan kedua yang terpilih menjadi presiden Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Presiden Palang Merah tiba di Jalur Gaza, Palestina, yang dilanda perang pada Senin (4/12). Ia memperingatkan bahwa penderitaan warga Gaza tidak dapat ditoleransi.
Sebanyak 16 sandera dibebaskan Hamas di hari terakhir dari perpanjangan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved