Sepi di Ujung Hari

Galih Pradipta
24/7/2016 03:00
Sepi di Ujung Hari
(MI/Galih Pradipta)

DI dalam kegelapan ruangan itu tampak sesosok kurus duduk berjongkok. Kepalanya menengadah menatap layar televisi yang tidak seberapa jauh di hadapannya. Sementara itu, di selasar di luar ruangan, sosok-sosok lainnya duduk termangu. Ada pula yang cuek tiduran, seolah tidak tahan menahan kantuk ataupun menggeser badan ke tempat tidur.

Sosok-sosok itu memang kebanyakan sudah seperti hilang daya dan semangat. Sorot mata mereka seperti sama kendur dengan kulitnya. Pemandangan ini biasa di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4, Jakarta Selatan. Banyak cerita getir yang membawa para manula ini akhirnya terdampar di panti tersebut. Tidak sedikit di antara mereka yang sebenarnya masih memiliki sanak keluarga.

Namun sayang, para buah hati tidak cukup paham arti membalas budi. Tidak adanya kepedulian keluarga ini pula yang tidak jarang membawa para manula hidup terlunta-lunta di jalan. Sekitar 80% manula penghuni Panti Werdha itu sendiri berasal dari operasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinas Sosial. Sisanya dititipkan keluarga. Saat ini total ada 243 manula penghuni panti itu. Jumlah manula perempuan mencapai 60%.

Beberapa manula yang masih bisa dan mau berkomunikasi mengaku menjalani kehidupan di panti tidaklah mudah. Salah satunya Nariman Sadeg yang mengaku sempat stres saat pertama tiba di sana. Ia hanya bisa menangis di bangsal. Kini Nariman memang sudah bisa tersenyum, tapi hati kecilnya terus rindu akan suasana rumah.

Harapan pun terus ia jaga agar suatu saat kelak keluarga bisa menjemputnya lagi sebelum ia benar dijemput sang pencipta. Kisah Nariman hanyalah segelintir dari potret manula telantar di negeri ini. Data Kementerian Sosial menyebut sekitar 1,6 juta manula Indonesia telantar. Kemudian ada 1,8 juta manula lainnya yang berpotensi telantar. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya