Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan cuaca panas yang terjadi saat ini merupakan hal normal dan akan menurun secara gradual pada bulan Mei 2023. Secara klimatologis, suhu panas ekstrem di bulan April 2023 untuk wilayah Asia Selatan merupakan hal normal akibat pengaruh dari equinox gerak semu tahunan matahari.
"Terdapat faktor lain yang menyebabkan suhu panas bulan April teramplifikasi oleh masih bertahannya sistem tekanan (udara) tinggi di sekitar teluk Benggala dan sekitarnya, udara subsiden turun dan terpampatkan sehingga menambah suhu panas permukaan," ungkapnya Sub Koordinator Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, Kamis (27/4).
Lebih lanjut, di Indonesia sendiri menurutnya tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas karena tidak memenuhi definisi gelombang panas yang ditetapkan oleh World Meteorogical Organization (WMO).
Baca juga: Tengah Melanda Asia, Ini Penjelasan BMKG tentang Penyebab dan Dampak Heatwave atau Gelombang Panas
"Puncak udara panas bulan April ini masih dalam kisaran normalnya di mana biasanya memang bulan April suhu mengalami peningkatan yang dipicu oleh intensitas radiasi matahari yang lebih optimum mengikuti posisi matahari sesuai dengan gerak semu tahunan matahari," kata Siswanto.
Dia menjelaskan, sebagian besar wilayah Indonesia kini memasuki musim kemarau. Musim kemarau ini ditandai dengan periode kurang hujan dan kurang tutupan awan, intensitas radiasi matahari lebih maksimum mencapai permukaan, dan panas meningkat.
Baca juga: Ancaman Malaria Meningkat di Musim Kemarau, Ini Gejala dan Tanda Bahayanya
"Untuk benua maritim Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan perairan memiliki keuntungan berkecenderungan tidak terjadi gelombang panas, udara panas yang berkepanjangan, karena keberadaan perairan sebagai penyerap dan penyimpan panas yang lebih lama dibandingkan udara," tegasnya.
Siswanto menambahkan, meskipun memasuki musim kemarau, pada beberapa hari terakhir, kelembapan udara di atmosfer lapisan bawah masih cukup tinggi atau lebih dari 80%.
Hal ini menyebabkan dalam beberapa hari terakhir, terdapat perkembangan dinamika cuaca berupa penjalaran gelombang ekuatorial tropis terutama di wilayah Indonesia bagian selatan. Penambahan kelembapan dan uap air itu menjadikan proses pembentukan awan di wilayah tersebut lebih berpotensi menurunkan hujan.
Menurutnya, seiring dengan gerak semu matahari yang melewati garis ekuator dua kali dalam setahun, bulan April 2023 secara klimatologi akan menjadi puncak suhu panas pertama di sebagian wilayah Indonesia seperti di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan wilayah Indonesia dekat equator lainnya.
"Lalu suhu panas turun pada bulan Mei dan naik kembali menuju puncak berikutnya pada bulan September-Oktober. Terdapat beberapa wilayah lainnya yang memiliki karakteristik berbeda, di mana udara terus naik mulai April hingga puncaknya di September-Oktober," tandas Siswanto.
(Z-9)
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Salah satunya ada di Bogor yang memiliki banyak wisata alam, seperti gunung dan curug. Saat cuaca panas, biasanya banyak wisatawan yang memilih untuk liburan ke curug.
Sedikitnya 2 hektare lahan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, hangus terbakar akibat cuaca panas.
Perusahaan teknologi di Jepang, memperingatkan perangkat digital seperti smartphone dan komputer dapat mengalami kerusakan serius akibat panas ekstrem selama musim panas.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
GELOMBANG panas yang tak henti-hentinya melanda India utara telah menewaskan sedikitnya 52 orang di New Delhi. Times of India melaporkan hal itu pada Kamis, 20 Juni 2024.
Burung-burung berjatuhan dari langit karena panas yang ekstrim dan rumah sakit melaporkan masuknya pasien yang terkena dampak panas karena suhu siang dan malam mencapai puncaknya
Gelombang panas ekstrem di India menewaskan setidaknya 77 orang dalam 10 hari terakhir, termasuk puluhan petugas pemilu, saat pemungutan suara berakhir.
Guru Besar Geofisika Universitas Brawijaya, Adi Susilo, menyatakan Indonesia mengalami fenomena panas ekstrem akibat minimnya pertumbuhan awan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved