Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
ANAK merupakan aset yang berharga bagi masa depan bangsa.
Mereka ialah penerus cita-cita perjuangan bangsa.
Karena itu, mereka harus dilindungi dan didik dengan baik.
Setiap anak juga berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.
Namun, nyatanya belum semua anak mendapatkan hak mereka untuk dilindungi, didik dan tumbuh dengan baik.
Hal itu terlihat dari maraknya berbagai kasus kekerasan yang terjadi pada mereka belakangan ini.
Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, ada kenaikan jumlah pengaduan kekerasan dan keterlibatan anak terhadap masalah hukum sebesar 15% pada tahun ini, yakni mencapai 645 laporan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 167 kasus anak berhadapan dengan masalah hukum, seperti pencurian, bullying, dan tindak pidana lainnya.
Pada urutan kedua, ada permasalahan keluarga terkait dengan hak asuh anak yang mencapai 152 kasus.
Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang digelar hari ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP dan PA) mengajak kita untuk mengoptimalkan pengasuhan dalam keluarga.
Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian PP dan PA Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan melihat tingginya kejadian kekerasan terhadap
anak agar upaya pencegahannya dengan mengubah mindset semua orang agar mengutamakan perlindungan terhadap anak, dan itu harus dimulai dari keluarga, serta lingkungan tinggal mereka.
Oleh karena itu, tema besar Akhiri kekerasan terhadap anak diangkat dalam momentum Hari Anak Nasional (HAN) 2016, dengan subtema mengenai pelibatan anak, pelibatan ayah, dan pencegahan pernikanan usia anak.
"Kami berharap HAN menjadi momentum semua komponen bangsa, mulai pemerintah, akademisi, hingga LSM untuk memberikan pelajaran ke
masyarakat agar mampu melindungi anak mereka dengan baik. Upaya terutama dimulai dari sosialisasi melalui orangtua," paparnya.
Hari Anak Nasional, lanjutnya, merupakan komitmen politik masyarakat Indonesia secara umum.
Langkah konkretnya, pemerintah akan mengubah mindset terkait dengan perlindungan anak.
Mereka percaya sistem ekologis melindungi anak harus terbangun terlebih dahulu di saat semua pemangku kepentingan harus bergerak bersama melindungi dan menjamin tumbuh kembang anak.
"Bentuk konkret kami di bidang kebijakan, pertama menjamin setiap anak mampu melindungi diri sendiri dan mencegah potensi kekerasan yang akan mereka hadapi. Kedua, menjamin setiap keluarga mampu memberikan pengasuhan yang penuh kasih sayang terhadap anak. Ketiga, masyarakat yang paling dekat dengan keluarga juga mempunyai mindset melindungi anak," tutur Pribudiarta.
Sekretaris Menteri PP dan PA Wahyu Hartomo mengatakan keluarga menjadi pilar utama dalam mengoptimalkan kemampuan anak.
"Keluarga menjadi wahana pertama dalam membentuk karakter anak dan juga dalam melindungi anak," ujarnya seperti dikutip Antara, Kamis (21/7).
Karena itu, kata dia, peran keluarga menjadi sangat penting dalam perkembangan anak dengan terus meningkatkan imunitas atau ketahanan di dalam keluarga itu sendiri agar anak terhindar dari berbagai bentuk kekerasan.
"Mari bersama-sama kita optimalkan pengasuhan dalam keluarga demi masa depan anakanak Indonesia yang berkarakter dan jauh dari segala bentuk tindak kekerasan," ucapnya. Pada bagian lain, Asdep
Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Kemen PP dan PA Rini Handayani mengatakan Bappenas memberi target selama dua tahun
untuk menjalankan program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
PATBM ini berguna menjangkau wilayah terpencil melalui satgas perlindungan perempuan dan anak.
Sampai saat ini PATBM berlangsung di 68 kabupaten kota dan 132 desa di Indonesia.
"Kami dengan PATBM yang terdiri dari kader di tingkat desa seperti perwakilan organisasi di lingkungan berjalan mencari solusi dalam permasalahan yang dihadapi anak-anak, misal paparan pornografi, kami ajarkan pencegahan dan memaparkan akibatnya. Kami provide fasilitas dan alat simulasinya," tukasnya.
Forum anak
Pemerintah berkomitmen memutus mata rantai kekerasan anak.
Komitmen itu semakin diperkuat dengan melibatkan peran anak-anak Indonesia yang tergabung dalam Forum Anak Nasional (FAN) pada peringatan Hari Anak Nasional, 19-22 Juli di Mataram, NTB.
"Acara itu dihadiri 750 orang yang terdiri dari forum anak provinsi dan kabupaten/kota, stakeholders anak provinsi, NGO anak nasional dan provinsi, serta anak dari kelompok minoritas dan marginal," tutur Menteri PP dan PA Yohana Yembise.
Pertemuan FAN 2016 ini digelar sebagai bentuk pemenuhan hak partisipasi anak, yang merupakan bagian dari empat hak dasar anak, yakni hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
"FAN 2016 bertujuan memberi ruang partisipasi anak dalam pembangunan, meningkatkan peran forum anak sebagai pelopor dalam pemenuhan hak dan partisipasi anak dan mampu mengembangkan rasa nasionalisme, kebinekaan, persaudaraan, patriotisme, serta mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menghadapi dinamika perubahan global," tuturnya. (S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved