Pelajar Indonesia Raih Medali Emas di Ajang Young Inventors

20/7/2016 20:29
Pelajar Indonesia Raih Medali Emas di Ajang Young Inventors
()

DUA dari lima perwakilan pelajar asal Indonesia berhasil menyabet medali emas di ajang bergengsi International Exhibition for Young Inventors. Mereka ialah Feriawan Tan bersama rekannya Aan Aria Nanda yang merupakan pelajar SMA Negeri 1 Tarakan, Kalimantan Utara.

Keduanya mendapat pengharagaan atas hasil karya inovasi berjudul Detector Box CO and CO2 atau disingkat D-Box CC. Alat tersebut mampu mendeteksi kadar gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) yang berbahaya bagi manusia.

"Kami terinspirasi membuat alat itu dari kejadian kabut asap beberapa waktu lalu, daerah kami termasuk yang kena dampaknya," kata Feriawan Tan saat ditemui Media Indonesia di Bandara International Soekarno-Hatta sesaat kepulangannya dari Harbin Tiongkok, Rabu (20/7).

Ia menjelaskan, alat sederhana berbentuk koran berukuran 20 cm x 10 cm x 10 cm itu memiliki empat sisi yang terbuat dari talenan. Selain tiga lampu berwarna merah, kuning, dan hijau yang akan menyala sesuai tingkat keamanannya, disertai pula layar LCD untuk menampilkan persentase kadar kedua gas.

"Peserta dari Jepang juga membuat alat hampir sama, tapi dia hanya berupa sensor yang dipasang di jendela. Jadi kalau bahaya baru jendelanya terbuka," terangnya.

Selain medali emas, perolehan medali perak juga diraih oleh pelajar asal Indonesia Ryan Timothy Abisha dari Sampoerna Academy Jakarta dengan inovasi tong sampah pintar atau yang disebut 'Smart Trash Bin'. Ide pembuatannya pun bersumber dari pengalaman sehari-hari.

"Sampah di Jakarta jumlahnya mencapai 6 ribu sampai 7 ribu ton, dikirim ke Bantar Gebang tanpa dipilah. Ini kan memprihatinkan," tutur dia.

Oleh karena itu, Ryan mencoba melakukan eksperimen selama dua bulan hingga akhirnya teknologi yang bisa memilah sampah lewat kemampuan sensor berbahan karbon aktif. Jika dikomersialisasikan, harganya pun hanya sekitar Rp700 ribu.

Lebih lanjut, invensi tersebut sekaligus mendapatkan apresiasi berupa Special Award from Japan dan Special Award from Macau. Penghargaan spesial lainnya juga diraih oleh dua pelajar dari SMKN 2 Cimahi, Asep Muhammady Anwar Salim dan Muchammad Alfarisi, berkat hasil karya mereka berupa mitigasi banjir.

"Tujuan dari karya kami untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan deteksi dini kebencanaan lingkungan, khususnya di daerah bencana banjir," pungkas pelajar binaan kompetisi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tersebut. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya