Kurang Gerak Hambat Perkembangan Otak Anak

Pro/H-2
20/7/2016 13:53
Kurang Gerak Hambat Perkembangan Otak Anak
()

SEGALA bentuk aktivitas sangat memengaruhi perkembangan fisik dan otak anak di masa pertumbuhan. Namun, di era digital dan perkembangan teknologi yang pesat, banyak anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan berdiam diri menggunakan berbagai jenis gadget. Padahal, kurangnya aktivitas fisik secara perlahan dapat menghambat perkembangan otak anak.

“Memang selama satu dekade terakhir bisa dilihat sudah ada perubahan tren orangtua dalam mendidik anak. Perkembangan teknologi dan kesibukan menjadi salah satu penyebab utamanya,” ungkap psikolog anak Roslina Verauli dalam diskusi Pantau Aktivitas dan Nutrisi Anak di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).

Roslina mengatakan aktivitas fisik yang cukup merupakan hal pokok. Tidak hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga dalam melatih perkembangan otak melalui interaksi dengan berbagai hal, mulai teman, lingkungan alam, hingga kesempatan menemukan berbagai hal baru di sekitarnya.

“Aktivitas fisik berhubungan langsung dengan otak. Anak yang kurang gerak akan lebih sulit untuk berkonsentrasi selain dari lebih rentan menderita gangguan fisik yang sudah pasti terjadi,” tutur Roslina.

Dijelaskannya, aktivitas fisik dan gerak memang umumnya diartikan sebagai olahraga. Namun, tidak hanya itu, berbagai kegiatan belajar atau bermain di luar rumah juga merupakan bagian dari aktivitas fisik yang dapat merangsang kemampuan otak anak.

Tidak hanya dalam hal akademis, kemampuan otak anak tersebut juga mencakup berbagai unsur terutama dalam hal peningkatan kepercayaan diri yang menjadi salah satu bekal utama untuk dapat berkembang di lingkungan yang lebih luas ketika beranjak dewasa.

“Karena tidak hanya akademis. Kesuksesan seseorang termasuk anak-anak juga dinilai dari segi kemampuan sosial, fisik, dan penampilan sehari-hari. Semua hal itu merupakan fondasi kepercayaan diri,” ujar Roslina.

Ditegaskannya, setiap anak sudah harus mulai dibiasakan untuk berkegiatan aktif di luar rumah sejak kecil. Sebagai penunjang, berbagai jenis olahraga akan sangat baik untuk dikenalkan sejak menginjak usia sekolah dasar.

“Pada intinya jangan hanya membiarkan anak sibuk dengan belajar materi sekolah dan aktif bermain gim. Setiap anak harus dikenalkan dengan guru lain secara alami. Cukup waktu belajar formal 5 jam sehari. Dorong mereka untuk bergerak dan aktif dalam kehidupan bersosial,” tutup Roslina. (Pro/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya