Ande-Ande Lumut Dipastikan Punah

TS/H-2
18/7/2016 12:03
Ande-Ande Lumut Dipastikan Punah
(ANTARA/ANDIKA BETHA)

Kesenian tradisional khas Temanggung, Jawa Tengah, ande-ande lumut, tinggal kenangan. Sementara itu, enam kesenian lainnya ada di ambang kepunahan. Pemerintah daerah (pemda) setempat berupaya merevitalisasi enam kesenian yang hampir punah.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Temanggung, Didik Nuryanto, enam kesenian yang nyaris punah ialah tawinan, gambus, bojrosanti, nini Cowong, lakatan, dan wayang orang. "Satu dari tujuh kesenian itu, yakni ande-ande lumut malah sudah hilang. Kalau enam kesenian lainnya sudah nyaris punah, tinggal tersisa paling satu grup kesenian untuk satu jenis kesenian itu," ujar Didik, kemarin, di Temanggung.

Didik menjelaskan, kesenian ande-ande lumut merupakan ketoprak mini yang berkisah tentang Panji Asmoro Bangun. Sebelumnya, kesenian itu berkembang di Kecamatan Kranggan, Gemawang, dan Pringsurat. Pentas terakhir kesenian itu dilakukan pada 1970-an. Saat ini ande-ande lumut hilang.

Tawinan dan gambas merupakan seni tarian dan musik yang ditampilkan di acara pernikahan. Tawinan ada di Kecamatan Tlogomulyo, sedangkan gambas di Tretep dan Wonoboyo.

Bojrosanti ialah seni musik dan lagu yang bernuansa Buddha. Saat ini hanya tersisa satu grup bojrosanti di Kecamatan Parakan.Kesenian nini cowong merupakan tarian bernuansa magis yang berkembang di Kecamatan Candiroto. Lakatan menyerupai kuda lumping dan hanya ada di Dusun Pacitran. Wayang orang juga tidak menunjukkan perkembangan yang bagus kendati masih ada tiga grup kesenian wayang orang di daerah Ngempon, Pa­gersari saat ini. (TS/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya