Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud-Ristek Iwan Syahril, mengajak masyarakat untuk menciptakan pendidikan yang berkeadilan bagi semua anak tanpa memandang perbedaan. Ajakan itu diutarakannya menjelang peringatan Hari Down Syndrome pada 21 Maret mendatang.
Dikatakan Iwan, berdasarkan data World Health Organization (WHO), setiap tahun sekitar 3.000 sampai 5.000 anak lahir dengan kondisi down syndrome.
Hingga kini, diperkirakan terdapat 8 juta penderita down syndrome di seluruh dunia. Oleh karena itu, Kemendikbudristek melalui kebijakan Merdeka Belajar selalu berpihak pada setiap anak dan terus mendorong tumbuhnya sekolah-sekolah inklusi. “Prinsipnya, sekolah hadir memberikan kesetaraan hak bagi setiap anak dan menghadirkan pembelajaran yang mengakomodir semua peserta didik termasuk bagi penyandang disabilitas,” tutur Iwan dalam webinar, Selasa (14/3) lalu.
Baca juga : Anak Down Syndrome Bisa Unjuk Bakat di DSGT Season-3
Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) per Desember 2022, sebanyak 40.928 sekolah telah melaksanakan pendidikan inklusi baik di jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta. Dari jumlah satuan pendidikan tersebut, sebanyak 135.946 peserta didik berkebutuhan khusus telah melaksanakan pembelajaran di dalamnya.
Lebih lanjut, Iwan Syahril berpesan kepada masyarakat agar terus memberikan motivasi dan kekuatan psikologis bagi orang tua anak down syndrome. Selain itu, Iwan juga mengajak masyarakat agar memberikan ruang bagi anak-anak down syndrome untuk mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya.
“Semoga kita selalu diberi kekuatan dalam mewujudkan cita-cita, mimpi bersama dalam mewujudkan pendidikan inklusif, adil, dan merata bagi seluruh anak-anak di Indonesia,” harap Iwan.
Down syndrome merupakan kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel menghasilkan bahan genetik tambahan dari kromosom 21.
Sindrom ini menyebabkan penampilan wajah yang khas, cacat intelektual, keterlambatan perkembangan, dan dapat terkait dengan tiroid atau penyakit jantung.
Ketua Dharma Wanita Pusat, Franka Makarim, mengajak masyarakat untuk bersama-sama menguatkan tekad mewujudkan pendidikan yang kondusif dan suportif. Dikatakan Franka, masih banyak anak-anak down syndrome yang mengalami diskriminasi karena kondisi yang dimiliki. Hal tersebut tidak hanya merugikan anak, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya.
“Setiap anak memiliki potensi yang dapat mendukung kemajuan masyarakat serta bangsa dan negara. Oleh karena itu, sosialisasi publik yang lebih luas perlu dilakukan agar pola pikir dan pemahaman orang tua, guru, dan masyarakat umum terus berubah dalam menyikapi down syndrome,” ujar Franka.
Hari down syndrom sedunia mengangkat tema “With Us for Us”. Melalui tema ini, diharapkan masyarakat dapat meninggalkan stigma masa lalu yang menganggap anak-anak down syndrome sebagai objek yang memerlukan orang lain bahkan ketergantungan pada pertolongan orang lain.
“Mari kita ciptakan dunia yang ramah dan memberikan perilaku adil bagi mereka, menerima kehadiran mereka dengan tidak memandang sebelah mata. Kita meyakini bahwa mereka memiliki potensi, rasa, mimpi, dan mampu berkontribusi bagi masyarakat,” imbau Franka.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Kartini Rustandi mengajak masyarakat agar memantau perkembangan anak sejak dalam kandungan guna meminimalisir terjadinya down syndrome. Sejak masa kehamilan, orang tua bisa melakukan pemeriksanaan di tempat layanan kesehatan. Kemudian, setelah lahir bisa memantau pertumbuhan anak, menstimulasi anak dengan mengenali tanda serta gejala yang terjadi pada tumbuh kembang anak.
“Saat ini sudah ada buku kesehatan untuk anak sejak dalam kandungan ibunya, maka seharusnya orang tua dapat memantaunya. Di sini saya harap peran ibu-ibu Dharma Wanita dan Bunda PAUD bisa membantu untuk memantau,” tutur Kartini.
Senada dengan Kartini, Pendiri Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS), Noni Fadhilah menekankan pola asuh bagi anak down syndrome. “Butuh kesabaran dalam pengasuhan, dan bukan hanya orang tua yang berperan tetapi juga lingkungan diharapkan dapat berperan aktif dalam tumbuh kembang penyandang down syndrome,” ujar Noni.
Selanjutnya, Joko Yuwono, salah satu anggota Asosiasi Profesi Ortopedagogik Indonesia (APOI) berharap agar pemerataan pendidikan inklusi dapat diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. “Akses pendidikan di Indonesia sekarang sudah terbuka lebar, baik melalui Sekolah Luar Biasa (SLB) maupun sekolah inklusi. Semoga akses ini semakin merata dan dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan,” harap Joko. (Z-4)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Anak berkebutuhan khusus (ABK) juga butuh bergaul dan punya ruang yang tidak terbatas.
Alan Cahya Adila Putra seorang anak berkebutuhan khusus berhasil mencetak sejarah dengan memecahkan rekor MURI.
Di Sekolah Khusus Anak Mandiri, anak-anak berkebutuhan khusus tidak hanya mendapat pendidikan akademik, tetapi juga dilatih keterampilan hidup.
Polrestabes Bandung, Jawa Barat (Jabar), menangkap seorang kakek berusia 72 tahun. Pasalnya, ia tega melakukan pencabulan terhadap seorang anak berkebutuhan khusus atau tuna grahita.
Selain pameran lebih dari 300 karya-karya individu penyandang autisme, Spekix 2024 juga mencakup kegiatan seminar dan konsultasi, serta dilengkapi ruang bermain, dan beragam kuliner.
MUSIK sangat berpengaruh untuk kehidupan manusia, terutama dalam tumbuh kembang anak. Sudah banyak penelitian yang telah menemukan terkait pengaruh musik terhadap perkembangan anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved