Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menginginkan khasiat dari tumbuhan kelor di Indonesia dapat diterima oleh masyarakat internasional.
"Kami akan menjadikan kelor sebagai salah satu makanan tradisional dan herbal Indonesia. Kami akan riset secara formal, mendukung risetnya supaya bisa diterima di kalangan internasional," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menkes Budi Gunadi mengatakan kelor menjadi makanan tradisional dan tanaman herbal Indonesia sebagaimana ginseng dari Korea.
Baca juga: Menkes Budi Ingin Teliti Manfaat Kelor untuk Saingi Ginseng Korea
"Saya ingin mengimbangi seperti ginsengnya Korea, dibikin penelitian yang serius untuk masuk dunia internasional," ujarnya.
Permintaan itu dikemukakanya kepada para pemangku kebijakan terkait saat mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka pemantauan kasus stunting pada Sabtu (4/3).
"Saya minta ke pemda, kelor dimasukkan penelitian karena kelor itu kaya akan gizi," tambahnya.
Kelor adalah tumbuhan yang memiliki rangkaian daun, biji, dan akar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kelor telah lama dikenal masyarakat NTT sebagai tanaman obat yang berkhasiat.
Baca juga: Warga Perdesaan NTT Raup Rp540 Juta Per Bulan dari Kelor
Menurut Menkes, daun kelor kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Oleh karena itu daun kelor sering digunakan sebagai bahan makanan atau suplemen nutrisi untuk membantu mencegah atau mengatasi berbagai penyakit.
Selain daunnya, kata dia, biji kelor juga memiliki banyak manfaat. Biji kelor mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati. Minyak biji kelor juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan.
Kelor atau Moringa Oleifera cukup populer di NTT karena menyumbang pendapatan ekonomi masyarakat setempat. Daun kelor di NTT biasanya diolah menjadi sayur atau lalapan yang diolah dengan bumbu khas NTT. (Ant/Z-7)
Daun kelor mengandung 64 kalori untuk setiap 100 gramnya, dan memiliki berbagai nutrisi,
Orang tua di zaman dahulu sering memanfaatkan daun kelor mulai dari membuat sayur sampai bahan obat. Simak, berikut khasiat atau manfaat daun kelor telah tersohor sejak ribuan tahun lalu.
Luar biasa total produksi kelor ini, per bulannya bisa mencapai sekitar 25 - 100 ton dengan diversifikasi produk yang cukup beragam mulai dari bubuk teh.
Produk turunan dari daun kelor seperti varian minuman maupun makanan, produk kesehatan, bahkan produk kecantikan alami.
Di kecamatan Langensari, Kota Banjar, terdapat 221 balita stunting yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan.
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) merekomendasikan daun kelor untuk dikonsumsi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di bawah usia 5 tahun karena kaya nutrisi.
Daun kelor ternyata menyimpan banyak manfaat bagi ibu menyusi dan asi yang dihasilkan. Simak penjelasannya berikut.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Tahukah kamu, daun kelor, atau yang dikenal juga sebagai Moringa oleifera, memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan kulit?
Daun kelor ini mengandung vitamin B6, vitamin C, zat besi hingga ribofalvin. Manfaat mengkonsumsi daun kelor, imunitas atau daya tahan tubuh kita menjadi meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved