Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BERTEPATAN dengan momen pelantikan Kapolri di Istana Negara Jakarta, kemarin, seorang perempuan berseragam Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Pemkab Deli Serdang, Sumatra Utara, tampak mencolok dengan karton putih yang dibuat menyerupai celemek di bagian depan tubuhnya, dengan tulisan 'Menuntut keadilan.' Nelly Donna Hutabarat, 59, tampak berdiri di trotoar kawasan Monumen Nasional, di seberang Istana.
''Sudah pusinglah saya ini harus ke mana lagi menuntut keadilan,'' ucapnya dalam logat Bataknya yang kental. Kasus Nelly merupakan kasus lama yang tidak kunjung mendapat penyelesaian. Sejak 2011, Nelly berjuang seorang diri untuk mempertanyakan surat keputusan terkait dengan pemindahan tugas yang dia alami dan segenap guru SDN 106159 Deli Serdang menjadi guru di SDN 101775 Deli Serdang.
Menurut Nelly, pemindahan tugas tersebut tidak sesuai dengan prosedur karena dikeluarkan Kepala Dinas Dikpora Deli Serdang. Padahal, dengan mengacu kepada PP Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian PNS, seharusnya hanya bupati yang berwenang mengeluarkan SK tersebut.
Apalagi sekolah tempat Nelly mengajar dialihfungsikan menjadi SMP 6 Deli Serdang. Sebanyak 300 muridnya pun harus pindah ke SDN 101775 Deli Serdang. Sayangnya, guru lainnya tidak ada yang mau berjuang seperti Nelly dan lebih memilih menerima uang dan tempat tinggal oleh pihak kontraktor proyek.
Kekesalan Nelly bertambah karena rumah dinasnya juga dibongkar tanpa disertai perintah dari pengadilan. Pembongkaran berdasar SK kepala SMP 6. Padahal, saat pembongkaran pada 24 November 2011, Nelly tengah mengajukan gugatan hukum terhadap surat pemberitahuan pembongkaran yang dikeluarkan pada 22 November 2011. ''Harta saya hilang, dokumen-dokumen penting saya pun lenyap,'' tambah Nelly diiringi isak tangis.
Sejak saat itu, Nelly mengadukan masalah sekolah dan nasibnya ke kantor bupati, Polres Deli Serdang, PTUN Medan, hingga Mahkamah Konstitusi. Terakhir, tahun lalu ia mendatangi Kantor Sekretariat Negara dan minta bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. ''Hingga saat ini, semua surat dan pengaduan saya tidak kunjung digubris. Makanya sekarang datang ke sini dan melakukan aksi diam,'' ucap Nelly yang saat itu juga membawa setumpuk bukti surat yang telah dilayangkannya kepada segala instansi pemerintahan. ''Saya tidak tahu harus ke mana lagi. Sejak rumah dibongkar, saya mengontrak hingga sekarang. Kalau belum ada kepastian, mungkin saya akan tidur di pelataran Kantor Setneg,'' tekadnya. (Richaldo Y Hariandja/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved